GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Daerah Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Bupati Rote Ndao: Sehari Bersama Menteri, Gubernur, dan The Dudas

Bupati Rote Ndao: Sehari Bersama Menteri, Gubernur, dan The Dudas

Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Raffi Ahmad, Desta, Gading Marten, dan Ariel Noah yang dikenal dengan nama The Dudas saat makan malam di Ba'a, Kabupaten Rote Ndao, sabtu (20/9/2025) malam. Foto: Dok.PH

BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Sabtu, (20/9/2025), Rote Ndao tak pernah seramai ini. Sejak pagi hingga larut malam, pulau paling selatan Indonesia itu menjadi panggung pertemuan antara pejabat, pelajar, aparat, hingga selebritas ibu kota. Semua terajut dalam rentetan agenda yang menampilkan wajah Rote Ndao yang ingin bergerak lebih cepat, lebih besar, dan lebih dikenal.

Fajar baru saja naik di langit Selatan NKRI ketika jalan utama Ba’a ditutup untuk Car Free Day. Warga berduyun-duyun datang bersama anak-anak. Ada pegawai negeri, ada pelajar, juga pedagang kaki lima yang ikut meramaikan. Bupati Paulus Henuk tampak berbaur di tengah kerumunan. Ia berlari kecil sambil menyapa. Seusai berolahraga, ia membuka pintu rumah jabatan. Para aparatur sipil negara diundang sarapan bersama. “Kita perlu ruang santai untuk berbagi ide, bukan hanya ruang rapat,” ujarnya.

Menjelang siang, agenda bergeser ke SMA Kristen Siloam Baa. Di sana, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena berdialog dengan guru, pengawas, hingga ketua OSIS se Kabupaten Rote Ndao. Para siswa menyampaikan langsung kebutuhan mereka: laboratorium yang lengkap, akses internet yang lebih baik, hingga kesempatan melanjutkan kuliah di luar daerah. “Kami ingin sekolah di Rote tidak kalah dengan kota besar,” kata seorang siswi. Sang gubernur mendengarkan, sesekali mencatat.

Sore harinya, rapat kerja digelar di kantor bupati. Hadir para kepala dinas, camat, kepala desa, hingga kepala puskesmas. Topiknya serius: pelayanan publik, program prioritas, dan strategi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Di sela-sela pembahasan, Gubernur Melki menegaskan pentingnya perubahan mentalitas birokrasi. “Kalau mentalitas kita masih lama, kita tertinggal. Kita harus bekerja dengan cara baru, lebih cepat dan terukur,” katanya.

Selanjutnya Bupati Paulus dan Gubernur Melki menyambut kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Bandara DC. Saudale yang meninjau langsung progres besar pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao. Proyek strategis nasional ini diharapkan menjadikan Rote sebagai pusat produksi garam modern Indonesia.

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Hari itu ditutup dengan jamuan makan malam yang tak biasa. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono hadir bersama rombongan. Duduk di sampingnya Gubernur Melki dan Bupati Paulus Henuk. Namun perhatian banyak orang justru tersedot pada empat wajah yang akrab di layar televisi: Raffi Ahmad, Desta, Gading Marten, dan Ariel Noah, dikenal dengan nama The Dudas.

Suasana malam itu hangat. Lampu-lampu gantung sederhana memberi cahaya keemasan di aula makan. Di atas meja panjang, terhidang menu khas Rote: se’i sapi dengan aroma asap yang pekat, ikan kakatua bakar yang ditangkap nelayan lokal pagi tadi, jagung bose yang gurih, hingga sambal lu’at pedas yang membuat keringat mengalir. Tak ketinggalan minuman khas, tuak manis segar, disajikan dalam anyaman lontar. Sesekali terdengar suara musik sasando yang dimainkan pemuda setempat, mengiringi tawa dan percakapan.

Bupati Paulus Henuk mengaku malam itu menjadi penutup yang indah bagi hari yang padat. “Rote jarang mendapat kesempatan seperti ini. Menteri, gubernur, dan tokoh publik nasional duduk satu meja dengan kami. Ini bukan sekadar jamuan, tapi momentum untuk membicarakan masa depan Rote,” katanya.

Percakapan mengalir ringan, diselingi canda The Dudas, tapi topik besar selalu kembali: bagaimana membuat Rote Ndao lebih dikenal dunia. “The Dudas bilang siap bantu promosi, Pak Menteri bicara soal potensi laut, Pak Gubernur tekankan pentingnya sinergi. Semua itu membuat saya optimistis,” ujar Paulus.

Dalam sehari, Rote Ndao memperlihatkan wajahnya yang berlapis. Dari olahraga rakyat, suara anak sekolah, debat birokrasi, hingga jamuan dengan menteri dan selebritas. Semua menegaskan satu hal: pulau kecil ini tak ingin lagi dipandang sebagai sudut sepi Nusantara. Ia sedang mengetuk pintu besar Indonesia, meminta perhatian lebih, sekaligus menawarkan potensi yang tak habis digali.*/PH/Laurens Leba Tukan

Melki Laka Lena dari Ledalero: Menyalakan Terang OVOP di Tanah Filsafat

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement