WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Cameron Ronalds Frase, pembalap asal Malaysia tampil perkasa di etape keenam Tour de EnTeTe 2025, rute Tambolaka–Waingapu sejauh 170,3 kilometer, Selasa (16/9/2025). Dengan catatan waktu 4 jam 2 menit 17 detik, Cameron melintasi garis finis di depan Kantor Bupati Sumba Timur, disambut riuh tepuk tangan ribuan warga.
Di belakangnya, pembalap Filipina, Aidan James Dumpit Mandoza, tiba dengan selisih 14 detik, disusul Zulfikri Bin Zulzulkifli dari Malaysia di urutan ketiga. Kendati hasil etape bergeser, klasemen umum masih dikuasai Kenny Cornelis Ernst Nijssen. Gelar raja tanjakan tetap dipegang Muhammad Herlangga, sementara Muhammad Raihan Maulidan mempertahankan predikat pembalap Indonesia terbaik.
Suasana sepanjang lintasan terasa meriah sekaligus menegangkan. Warga berjubel di kiri–kanan jalan, anak-anak sekolah berseragam melambaikan tangan, bahkan ada bapak yang menahan kuda Sandelwood agar tidak menyelonong ke lintasan. Seorang marshal sigap menghentikan kendaraan umum yang hendak melintas, memastikan jalannya balapan tetap aman. “Kami jaga supaya pembalap bisa melaju tanpa hambatan,” ujar seorang marshal yang bertugas di tikungan tajam.
Etape ini dilepas langsung oleh Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla, dari depan rumah jabatan Bupati. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, turut hadir memberi dukungan, bersama jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten. Bupati Ratu Wulla menyebut Tour de EnTeTe bukan sekadar lomba, melainkan investasi promosi wisata Sumba. “Pantai eksotis, alam yang indah, dan budaya kami akan terus dikenang oleh para riders yang datang hari ini,” ujarnya.
Di garis finis, Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyambut kedatangan para pembalap bersama Wakil Bupati Yonathan Hani, Forkopimda, dan masyarakat. Bupati Umbu Lili memberi apresiasi atas kerja keras seluruh panitia, aparat keamanan, hingga masyarakat yang memastikan etape keenam berjalan sukses. “Inilah momentum besar bagi Sumba untuk memperkenalkan diri ke dunia,” katanya.
Tour de EnTeTe 2025 bukan sekadar ajang sport internasional, melainkan jendela promosi pariwisata. Pulau Sumba kembali jadi sorotan dunia, setelah sebelumnya dinobatkan sebagai pulau terindah oleh majalah Focus (Jerman, 2018) dan destinasi terbaik Asia versi Time Out (2025). Dengan finis terakhir nanti di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Tour de EnTeTe sekali lagi menegaskan bahwa NTT kian percaya diri menjadikan olahraga sebagai pintu masuk pariwisata kelas dunia.*/Gem/Laurens Leba Tukan
Komentar