Dari Aula Gelekat Nara, Bupati bicara lompatan jauh ekonomi desa lewat digitalisasi koperasi
LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM — Flores Timur tak bisa lagi bertahan dengan koperasi model lama. Bupati Ir. Antonius Doni Dihen menegaskan, koperasi desa mesti bertransformasi menjadi entitas ekonomi digital yang tangguh, agar bisa menjadi mesin lompatan kesejahteraan rakyat.
“Diklat seperti ini sangat penting. Semua peserta harus sungguh-sungguh. Kita butuh SDM yang handal untuk membangun usaha di desa dan kelurahan masing-masing. Inilah bagian dari lompatan jauh Flores Timur,” ujar Anton Doni ketika membuka Diklat Pengkoperasian (Digitalisasi Koperasi) se-Kabupaten Flores Timur di Aula Hotel Gelekat Nara, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu (10/9/2025).
Selama dua hari, 44 pengurus Koperasi Merah Putih ditempa agar mampu menyesuaikan diri dengan era baru: pengelolaan bisnis digital, penciptaan lapangan kerja, pelayanan cepat, hingga modernisasi manajemen. Semua itu diarahkan untuk memperkuat ekonomi desa dan menekan inflasi daerah.
Kepala Dinas Koperasi UKM, Sri Ardi Rahadjo, dan Sekretaris Dinas, Aloysius S. Dedimus Pogonbola, hadir mendampingi jalannya pelatihan. Dua narasumber eksternal, Mikel Konikolin dari PT. Leworaran dan L. Frediyanto Moat Lering dari KOPDIT Obor Mas Cabang Larantuka, memberi bekal teknis tentang manajemen modern dan peluang digitalisasi.
Koperasi Merah Putih kini dipandang sebagai pilar baru ekonomi kerakyatan Flores Timur. Bukan hanya soal gotong royong, tapi juga alat modernisasi desa. “Koperasi bisa menjadi mesin kecil yang memutar roda ekonomi rakyat dari bawah,” ujar seorang peserta.
Dari Gelekat Nara, tekad itu seperti menyalakan obor baru. Jika berjalan konsisten, koperasi digital ala Flores Timur bisa menjadi gelombang ekonomi baru, ombak yang lahir dari desa, tapi menuju pantai kesejahteraan yang lebih luas.*/MDP/Prokompim/Laurens Leba Tukan
Komentar