WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Lumpur basah menempel di betis, celana panjang dinas digulung sampai ke lutut. Dengan langkah mantap, Bupati Sumba Tengah Drs. Paulus S. K. Limu menyibak genangan air sawah, diikuti para pejabat Kementerian Pertanian dan BBPPTP. Di tangannya, bibit padi hijau muda tergenggam erat, seperti janji yang akan ditanam untuk masa depan.
Kamis siang itu, (14/8/2025), di Desa Padiratana, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah bukan sekadar bentang sawah dan petani yang bekerja. Ia menjelma menjadi mesin pangan Indonesia, berdenyut di setiap ayunan kaki yang menancap di lumpur dan di setiap rumpun padi yang ditanam demi menyalakan asa swasembada nasional.
Rombongan yang terdiri dari Kepala BBPPTP Surabaya Andi Faisal, Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Provinsi NTT Abdul Wahab, dan Ketua Tim Kerja Diseminasi Modernisasi Pertanian BRMP NTT Irianus, meninjau kerja Kelompok Tani Danda Okur dan ikut menanam padi bersama petani setempat. Langkah ini menjadi simbol keseriusan Sumba Tengah untuk melipatgandakan indeks pertanaman, dari target Kementerian 475 hektare menjadi 1.000 hektare lahan yang diolah dengan traktor roda empat.
Usai dari Padiratana, rombongan bergerak ke Pamalar, Desa Umbu Langang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, meninjau lahan cabai dan padi Kelompok Tani Waimaringu. Diversifikasi pangan menjadi bagian dari strategi mengurangi risiko dan memperkuat pondasi ketahanan pangan.
Hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dandim 1613 Sumba Barat, Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah Umbu K. Pari, Camat, Kepala Desa, kelompok tani, dan para penyuluh. Semua bergerak dalam irama yang sama, seperti gigi-gigi mesin besar yang saling mengait.
Dan di tengah hamparan sawah itu, Sumba Tengah berputar seperti roda gigi raksasa menggiling waktu, mengubah kerja keras menjadi bulir-bulir padi, dan menyalurkan tenaga hidupnya ke seluruh negeri. Sebuah mesin pangan yang tak hanya memberi makan, tapi juga menumbuhkan harapan.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan
Komentar