GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Daerah Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Lompatan Sawah dari Kolilanang

Lompatan Sawah dari Kolilanang

Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen ketika panen perdana padi milik Bumdes Lanang Gaga Desa Kolilanang di Waigowa, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Kamis (14/8/2025). Foto: Jepung

Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen Panen Perdana Padi Bumdes Lanang Gaga, Desa Kolilanang.

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Kabut tipis masih menggantung di kaki bukit saat suara riuh tawa dan denting sabit mulai mengisi udara pagi. Di hamparan padi yang menguning, Bupati Flores Timur, Ir. Anton Doni Dihen, melangkah pelan menyusuri pematang. Sepatunya sedikit basah oleh embun, tangannya meraih tangkai padi, lalu mengayunkan sabit pertama. Butiran emas itu berjatuhan, menandai panen perdana padi milik Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Lanang Gaga, Desa Kolilanang, Kecamatan Adonara, Kamis (14/8/2025).

“Ini bukan sekadar panen perdana. Ini panen semangat,” ucap Bupati Anton, suaranya mengatasi riuh canda warga.

Lahan 1,5 hektare yang dipanen hari itu adalah bagian dari program ketahanan pangan yang didanai Dana Desa Kolilanang 2025, dengan alokasi 20 persen atau senilai Rp 207 juta. Dana itu digunakan untuk membuka total 5,2 hektare lahan: padi 1,5 hektare, jagung 2,7 hektare, dan hortikultura seperti bawang dan sayur 1 hektare. Semua lahan itu kini sudah berisi tanaman siap panen.

Kepala Desa Kolilanang, Ferdinan B. Bain, mengaku kehadiran bupati menjadi penambah semangat warga. “Dana ini jelas tak cukup kalau hitung seluruh proses. Tapi kami gotong royong, atur waktu aparat desa: ada hari di kantor, ada hari di sawah. Kami bekerja bersama demi ketahanan pangan, sesuai program Bapak Presdien Prabowo” katanya.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Bupati Anton mengaku terkesan. Menurut laporan Kepala Dinas PMD, Kolilanang adalah satu-satunya desa di Flores Timur yang menggerakkan Bumdes di sektor pertanian padi. “Saya akan beri penghargaan inovasi daerah untuk Kolilanang. Pada 17 Agustus nanti, Kepala Desa akan hadir apel bendera di Kantor Bupati untuk menerimanya,” ujarnya.

Data Pemda menunjukkan luas sawah di Flores Timur tak sampai 1.000 hektare. Waigowa, lokasi sawah Kolilanang, bahkan lebih luas daripada Konga, yang selama ini dikira terbesar. “Kita punya visi lompatan jauh. Kita harus membuka lahan pertanian lebih luas lagi,” tegas Bupati Anton.

Meski masih kekurangan peralatan dan sarana, Anton memuji langkah Bumdes Lanang Gaga sebagai pelopor. “Mereka sudah memulai. Dari sini kita bisa dorong ketahanan pangan lebih kuat,” katanya.

Siang itu, sinar matahari mengubah bulir padi menjadi kilau emas. Di antara derit sabit dan canda petani, Kolilanang menulis bab baru dalam sejarah pangan Flores Timur, dari pematang Waigowa menuju mimpi lompatan jauh di masa depan.*/Jepung/Laurens Leba Tukan

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement