KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Lampu-lampu halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT masih menyala terang ketika sekelompok tamu dari lembaga internasional tiba malam itu, Selasa (29/7/2025). Mereka disambut langsung oleh Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena, yang telah menyiapkan ruang pertemuan sederhana namun hangat untuk sebuah dialog penting: masa depan anak-anak Nusa Tenggara Timur.
Duduk berhadapan dalam suasana santai namun serius, Gubernur Melki Laka Lena berbicara panjang lebar dengan Ms. June Kunugi, Regional Director UNICEF untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik (EAPRO), bersama sejumlah pimpinan UNICEF dari Jakarta dan Kupang. Pertemuan ini menjadi momentum diplomasi sosial yang mempertegas komitmen lintas batas dalam mendukung hak dan kesejahteraan anak-anak di wilayah paling timur Indonesia.
“Kami berdiskusi tentang kesinambungan program dan memperkuat kerja sama untuk mendukung anak-anak NTT, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan,” ujar Gubernur Melki. Ia menyebut dua sektor itu sebagai fondasi generasi baru NTT yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi dunia. Program-program seperti Rumah Kalimantan, yang menjadi simpul kerja lapangan untuk isu-isu anak, turut menjadi fokus bahasan.
Turut hadir mendampingi Ms. Kunugi adalah Ms. Maniza Zaman, Head Representative UNICEF Indonesia; Marcella Christina dari Field Operations; Yudhistira Yewangoe, Chief UNICEF Kupang untuk wilayah NTT/NTB; dan staf komunikasi, Neni Nuraeni.
Dari jajaran Pemerintah Provinsi NTT, pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Bapperida Dr. Alfonsus Theodorus, Kepala Dinas Kesehatan drg. Iien Adriany, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ruth D. Laiskodat.
Menurut Ms. Kunugi, kunjungan ini bukan sekadar seremonial. “NTT adalah wilayah penting dalam kerja kemanusiaan kami. Kami berkomitmen memperkuat kerja sama di tingkat daerah untuk menjangkau anak-anak yang paling rentan,” katanya.
UNICEF dan Pemerintah Provinsi NTT telah bekerja sama selama lebih dari satu dekade. Fokusnya mencakup imunisasi, gizi balita, perlindungan anak, serta pendidikan dasar yang inklusif. Kolaborasi itu kini memasuki babak baru, dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan berbasis data lapangan.
Bagi Gubernur Melki Laka Lena, ini bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi bagian dari transformasi sosial yang sedang digagas pemerintahannya. “Kami ingin setiap anak NTT punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang. Kerja sama ini bukan tentang program, tetapi tentang masa depan.”
Pertemuan malam itu pun ditutup dengan senyum dan jabat tangan erat, isyarat bahwa anak-anak di ujung timur Nusantara tak sedang dilupakan.*/Meldo/Laurens Leba Tukan
Komentar