GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Eksbis Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Sumba Tengah Menjawab Prabowo: 65 Desa Rampungkan Kopdes Merah Putih

Sumba Tengah Menjawab Prabowo: 65 Desa Rampungkan Kopdes Merah Putih

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dan wakilnya Martinus Umbu Djoka didampingi Sekda dan Pimpinan OPD terkait mengikuti peluncuran secara nasional 80.000 Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo, Senin (21/7/2025). Foto: ProkopimSTeng

Lidi-Lidi dari Sumba Tengah, Bupati Paulus S. K. Limu dan Wakilnya Martinus Umbu Djoka Merespons Gerakan 80.000 Koperasi Merah Putih

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM –  Pagi itu, Senin (21/7/2025, ruang rapat Bupati Sumba Tengah di Waibakul menjadi saksi keheningan yang penuh makna. Di balik layar zoom, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sedang meluncurkan program nasional pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dari ruang kerja masing-masing, para kepala daerah mengikuti momentum itu dengan harapan dan tekad baru.

Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, duduk berdampingan dengan Wakil Bupati, M. Umbu Djoka, S.Hut., M.Si., menyimak penuh perhatian. Bersama mereka, hadir jajaran Forkopimda dan OPD teknis: Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag, Dinas PMD, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, camat-camat, serta sejumlah kepala desa. Dua nama desa yang disebut dalam daftar hadir adalah Tanamodu dan Umbu Pabal Selatan, desa yang kini memikul harapan baru dari ekonomi gotong royong.

Dari Klaten, Jawa Tengah, Presiden Prabowo melontarkan analogi sederhana namun tajam: “Koperasi itu seperti sapu lidi. Satu lidi rapuh, seribu lidi jadi kekuatan.” Pesan itu menghunjam ke jantung persoalan ekonomi rakyat di desa-desa seperti yang ada di pedalaman Sumba Tengah, desa yang akrab dengan kemiskinan, tetapi kaya dengan semangat kolektif.

Program Koperasi Desa Merah Putih ini, bagian dari Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo, dimaksudkan sebagai mesin penggerak ekonomi desa. Di Sumba Tengah, dukungan konkret telah ditunjukkan: 65 desa telah membentuk koperasi lengkap dengan badan hukumnya. Di balik angka itu, tersembunyi kerja-kerja sunyi para aparat desa, pendamping koperasi, dan warga yang kembali percaya bahwa ekonomi bisa tumbuh dari bawah, bukan diteteskan dari atas.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Paulus Limu dan Umbu Djoka membaca peluang ini sebagai momentum menata ulang ekosistem ekonomi lokal. “Ini bukan sekadar koperasi, ini gerakan ekonomi kerakyatan yang berakar dari desa,” ujar salah satu pejabat Pemda di sela peluncuran.

Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi instrumen pemberdayaan, bukan hanya lembaga simpan pinjam. Di Sumba Tengah, bentuk ideal itu mulai dirumuskan: koperasi peternakan, koperasi tani, hingga koperasi nelayan, disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah.

Dengan terbitnya sinyal dari pusat, dan langkah konkret dari daerah, Sumba Tengah berharap dapat membuktikan bahwa sapu lidi ekonomi rakyat benar-benar bisa membersihkan debu kemiskinan. Dan bahwa ketika desa bergerak, negara menjadi kuat.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement