GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Kampus Bertemu Kampung: UKAW Kupang Tanam Ilmu di Empat Desa Sumba Tengah

Kampus Bertemu Kampung: UKAW Kupang Tanam Ilmu di Empat Desa Sumba Tengah

Wakil Bupati Sumba Tengah, Martinus Umbu Djoka pose bersama 25 mahasiswa KKN dari UKAW Kupang, Senin (21/7/2025). Foto: ProkopimSTeng

25 Mahasiswa UKAW Kupang Menyatu dengan Empat Desa di Sumba Tengah

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Hening pagi di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Senin (21/7/2025), pecah oleh derap langkah dua puluh lima mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang. Mereka datang bukan untuk seminar atau kuliah umum, melainkan mengawali misi sosial di jantung pedesaan Sumba Tengah.

Wakil Bupati Sumba Tengah, M. Umbu Djoka, menyambut rombongan dengan hangat. Dalam sambutannya, ia menyebut kehadiran para mahasiswa itu sebagai bentuk nyata dari kolaborasi ilmu dan praktik, teori dan realita. “Kami percaya kalian datang bukan hanya membawa pengetahuan, tapi juga harapan,” kata Wabup Umbu Djoka.

Para mahasiswa itu berasal dari lima fakultas: Perikanan, Pertanian, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hukum, serta Ekonomi. Selama dua bulan, mereka akan tinggal dan berkarya di empat desa yang tersebar di Sumba Tengah: Umbu Pabal, Wairasa, Anakalang, dan Ole Ate. Mereka akan menutup masa tugas pada 14 September 2025.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan hasil dari kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dan UKAW Kupang, yang dimulai lewat kunjungan Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, ke Waibakul awal Juli lalu. Dalam pertemuan itu, disepakati kerja sama strategis untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengembangan masyarakat desa.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Menurut Wabup Umbu Djoka, tantangan pembangunan di desa tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga kualitas sumber daya manusia. Karena itu, kehadiran mahasiswa KKN menjadi jembatan pengetahuan dari ruang kuliah ke realitas kampung.

“Harapan kami, adik-adik bisa merumuskan program yang tidak hanya relevan tapi juga membumi,” katanya.*/ProkopimSteng/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement