WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM — Sorak-sorai penonton menggema dari Lapangan Pemuda Matawai, Sabtu (19/7/2025). Panas matahari musim kemarau tak menyurutkan semangat ratusan warga yang memadati pinggir lapangan untuk menyaksikan pembukaan Turnamen Sepak Bola Piala Bupati Sumba Timur. Bendera warna-warni berkibar. Drum dan gong berbunyi bersahut-sahutan.
Di tengah semangat itu, Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, S.Kom., M.Ap., berdiri di podium sederhana. Dengan suara mantap, ia membuka turnamen secara resmi, sebuah kompetisi yang bukan sekadar pertandingan, melainkan ruang tumbuhnya semangat persatuan dan harapan baru dari generasi muda daerah.
“Sepak bola bukan sekadar olahraga. Ia adalah ruang silaturahmi, panggung sportifitas, dan jalan pembentukan karakter anak muda,” ujar Yonathan Hani dalam sambutannya.
Turnamen ini diikuti oleh tim-tim yang mewakili setiap kecamatan di Sumba Timur. Di lapangan hijau itu, mereka bukan hanya datang untuk menang, tetapi juga membawa nama baik kampung halaman, semangat kebersamaan, dan mimpi akan masa depan yang lebih baik.
Ajang Talenta dan Integrasi Sosial
Diselenggarakan atas kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dan PSSI setempat, Turnamen Piala Bupati ini ditujukan untuk menjaring bibit unggul pesepak bola lokal. Mereka yang tampil cemerlang tak menutup kemungkinan akan masuk radar seleksi untuk tingkat provinsi, bahkan nasional.
Namun lebih dari itu, Yonathan Hani menekankan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan sportivitas. Ia mengingatkan para pemain agar menjaga permainan yang bersih, menjunjung tinggi fair play, serta tidak membawa ketegangan di lapangan ke kehidupan sosial sehari-hari.
“Mari kita jaga harmoni kehidupan di masyarakat. Sepak bola adalah alat pemersatu, bukan pemecah belah,” katanya.
Turnamen ini menjadi ruang penting di tengah dinamika masyarakat yang kerap diwarnai perbedaan. Di lapangan, semua status sosial luruh. Yang ada hanyalah pemain, bola, dan semangat memenangkan pertandingan dengan cara yang jujur dan terhormat.
Harapan di Tengah Tantangan
Bagi banyak anak muda di Sumba Timur, turnamen ini adalah mimpi kecil yang bisa membuka jalan ke panggung besar. Di pelosok-pelosok kecamatan, sepak bola adalah bahasa yang mereka pahami tanpa perlu teori. Lapangan berumput seadanya telah lama menjadi tempat mereka belajar tentang kerja sama, kegagalan, dan kemenangan.
Kini, lewat Turnamen Piala Bupati, mimpi itu mendapat panggung. Dan dari Matawai, suara semangat itu dikirimkan ke seluruh penjuru kabupaten—bahwa dari Timur, sepak bola bisa jadi jalan lahirnya generasi tangguh.*/ProtokolST/Laurens Leba Tukan
Komentar