KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Di ambang usia ke-63 tahun, Bank NTT menghadapi tuntutan sejarah: meninggalkan bayang-bayang masa lalu dan menatap masa depan dengan reputasi yang lebih bersinar. Gubernur NTT sekaligus Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan pesan itu secara lugas menjelang peringatan ulang tahun bank daerah kebanggaan masyarakat NTT, Kamis 17 Juli 2025.
“Semua catatan kelam jangan dilanjutkan,” ujar Gubernur Melki yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Rabu (16/7/2025). “Harus jadi bank yang sehat, produktif, dan dibanggakan di NTT maupun tingkat nasional.”
Pernyataan Gubernur Melki merujuk pada berbagai persoalan yang pernah menjerat manajemen Bank NTT di masa lampau, dari dugaan kredit bermasalah hingga reputasi korporasi yang pernah tercoreng di mata publik. Kini, Gubernur Melki menuntut sebuah arah baru: bank yang tumbuh bersama rakyat dan menopang denyut ekonomi NTT secara nyata.
“Bank ini harus jadi jantung dari ekonomi rakyat. Jadi bank ini harus mensupport semua sektor seperti pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, UMKM, dan pariwisata,” kata Gubernur Melki, mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar itu.
Gubernur Melki juga menyentil manajemen baru Bank NTT agar tidak terlena dengan euforia seremonial usia. Menurutnya, usia 63 tahun adalah momentum introspeksi sekaligus lompatan. Ia berharap transformasi dilakukan menyeluruh dari peningkatan kinerja hingga kualitas pelayanan nasabah.
“Harus betul-betul jadi bank terpercaya. Terus memberikan pelayanan keuangan terbaik, membantu sektor UMKM dan sektor lain yang menopang ekonomi NTT,” ujarnya.
Bagi Gubernur Melki, Bank NTT tak boleh puas hanya dengan peran sebagai bank daerah. Ia mendorong agar bank ini tampil lebih besar dan percaya diri di pentas nasional bahkan internasional. Letak strategis NTT sebagai provinsi kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seharusnya menjadikan Bank NTT sebagai garda terdepan dalam diplomasi ekonomi wilayah perbatasan.
“Bank NTT harus punya reputasi baik di Nusa Tenggara Timur, bahkan internasional,” pungkasnya. “Maju terus Bank NTT, Ayo Bangun NTT!”
Di bawah sorotan publik dan harapan Pemegang Saham Pengendali (PSP), usia 63 tahun bisa menjadi babak baru Bank NTT jika berani menatap masa depan tanpa membawa beban masa lalu.*/Laurens Leba Tukan



Komentar