BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Riuh suara knalpot dan deru mesin akan segera menggema dari ujung paling selatan Indonesia. Kabupaten Rote Ndao bersiap menjadi tuan rumah hajatan balap motor bergengsi: Drag Bike Gubernur NTT, Ketua IMI NTT, Bupati Rote Ndao, Ketua IMI Rote Ndao, Dr. Umbu Rudi Kabunang, dan Simson Polin Cup 2025.
Ajang ini tak sekadar adu kecepatan di lintasan lurus 201 meter, tapi juga menjadi panggung pertarungan prestasi pembalap muda dan promosi wisata pulau yang disebut CNN Travel sebagai “Pulau Terindah di Dunia.”
Diselenggarakan oleh Sasando Motor Rote Club (SMRC), Drag Bike 2025 akan dihelat di sirkuit permanen satu-satunya di NTT, yang terletak di pusat kota Ba’a. Balapan ini memadukan sport, adrenalin, dan identitas lokal dalam satu kemasan yang menggoda.
“Rote bukan hanya tentang pantai, tenun ikat, dan sasando. Sekarang, kita bicara sirkuit,” kata Simson Polin, Ketua Panitia dan tokoh otomotif Rote Ndao, saat dihubungi SelatanIndonesia.com, Rabu (9/7/2025). “Kami siapkan event ini bukan hanya untuk balapan, tapi untuk memajukan pariwisata dan UMKM.”
13 Detik Menuju Juara
Sebanyak 14 kelas dipertandingkan, termasuk Bracket 8, 9, dan 10 detik, kelas bebek 2-tak, sport TU, Ninja TU, hingga metik standar. Ada juga kelas khusus lokal Rote Ndao, yang memberi ruang kompetisi bagi talenta daerah. Setiap kelas memperebutkan hadiah uang tunai mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta, plus trofi kehormatan dari para tokoh utama NTT.
Event ini menjadi istimewa karena menyatukan lima nama besar dalam dunia otomotif dan politik NTT:
- Emanuel Melkiades Laka Lena, Gubernur NTT yang mendukung sport tourism.
- Ketua IMI NTT, Gavriel Novanto motor penggerak pembinaan atlet balap di provinsi.
- Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, yang membuka penuh pintu kabupaten untuk inovasi otomotif.
- Ketua IMI Rote Ndao yang juga Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan penggerak lokal yang menjaga tradisi kecepatan tetap hidup.
- Umbu Kabunang Rudi Hunga, anggota DPR RI yang juga Direktur Hukum IMI Pusat dan pencinta otomotif dan pelopor keselamatan jalan.
Simson Polin yang juga anggota DPRD Provinsi NTT tidak saja aktivis otomotif, kni menjadikan Rote bukan hanya pulau musik, tapi juga pulau kecepatan.
“Balapan ini bukan cuma adu nyali. Ini pembinaan generasi muda, ini juga tentang mengalihkan energi dari jalanan ke sirkuit,” ujar Dr. Umbu Rudi Kabunang saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon. “Kalau kita tak sediakan ruang, mereka akan menciptakan ruang sendiri dan itu seringkali liar.”
Lebih dari Balapan
Selain adu cepat, even ini juga menjadi momentum ekonomi. Panitia menargetkan 100 pembalap dari berbagai kabupaten/kota di NTT, 2.000-an penonton, serta keikutsertaan 50-100 pelaku UMKM lokal. Tenda-tenda makanan, aksesoris otomotif, hingga kerajinan tangan khas Rote akan ikut meramaikan lintasan.
Dana kegiatan ini bersumber dari gotong royong: kas panitia, sponsor lokal, simpatisan otomotif, dan biaya pendaftaran peserta. Panitia pun menyertakan asuransi jiwa dalam setiap pendaftaran, serta mengatur protokol keselamatan ketat dengan dukungan Polres Rote Ndao dan tim medis.
“Rote punya semua: laut, budaya, dan sekarang, sirkuit. Drag Bike ini bukan hanya motor ngebut, tapi simbol bahwa kita siap maju,” ujar Bupati Paulus Henuk dalam pesan tertulisnya kepada panitia.
Gas Pol Menuju Indonesia Timur yang Berbeda
Pendaftaran peserta dibuka mulai 3 hingga 8 Juli 2025 di Sekretariat SMRC. Persiapan teknis, mulai dari paddock, tenda VIP, hingga sewa lampu start dan sistem skor elektronik tengah dirampungkan. Dalam waktu dekat, lintasan akan dibatasi karung pengaman dan ban pelindung—satu standar keamanan yang kini makin ditingkatkan oleh panitia.
Dengan kolaborasi para pemimpin daerah dan penggiat otomotif, Drag Bike Rote Ndao bukan sekadar lomba. Ia adalah deklarasi: bahwa dari ujung negeri, suara mesin bisa jadi gema kebangkitan generasi muda NTT.*/Laurens Leba Tukan
Komentar