GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Sumba Tengah Buka Pintu Riset: Paulus Limu dan UKAW Bangun Aliansi Gizi, Pendidikan, dan Bela Rasa

Sumba Tengah Buka Pintu Riset: Paulus Limu dan UKAW Bangun Aliansi Gizi, Pendidikan, dan Bela Rasa

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda kabupaten Sumba Tengah, drh. Indra Praja Dendomesa ktika berbicara dalam acara pembekalan bagi mahasiswa UKAW Kupang melalui aplikasi zoom, Selasa (8/7/2025). Foto: ProkopimSTeng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Dari ruang rapat kantor Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu menyampaikan suara penuh optimisme melalui layar zoom. Sekitar enam puluh mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, calon peneliti muda yang siap turun ke pelosok desa, menjadi pendengar serius dalam pembekalan daring yang digelar Selasa pagi itu.

Kegiatan ini bukan sekadar kuliah umum. Ia adalah pengantar awal bagi sebuah transformasi sosial, riset lapangan yang ditautkan dengan strategi pembangunan daerah. Aliansi antara kampus dan pemerintah kabupaten ini berangkat dari satu tujuan besar mengikis stunting, meningkatkan gizi anak dan ibu hamil, serta memperluas akses pendidikan tinggi hingga ke jantung pedalaman Sumba Tengah.

“Mahasiswa harus menyelami langsung realitas di desa. Kita tidak sedang membangun dari menara gading,” ujar Bupati Paulus. Ia menyambut rencana pengiriman mahasiswa untuk penelitian dan pengabdian masyarakat dengan antusias, menyusul kunjungan Rektor UKAW Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT, SCL ke Sumba Tengah awal Juli lalu.

Perang Melawan Stunting

Dalam pemaparannya, Bupati Paulus menguraikan kondisi nyata 4.415 kasus stunting tersebar di 65 desa. Pemerintah tidak tinggal diam. Melalui program Aksi Bela Rasa, para ASN dan tenaga kontrak ikut terlibat langsung dengan menjadi bapak atau ibu asuh bagi balita stunting dan ibu hamil KEK. Pendampingan gizi, pemberian makanan tambahan dari bahan lokal seperti jagung, ubi, dan ikan, hingga edukasi gizi secara terintegrasi digelar serentak dari kantor kabupaten hingga posyandu.

Reputasi Baru di Usia ke-63: Gubernur Melki Ingin Bank NTT Jadi Jantung Ekonomi Rakyat

“Tidak ada yang boleh jadi penonton. Semua harus turun tangan,” kata Bupati Paulus, menggarisbawahi pendekatan kolaboratif yang kini menjadi ciri khas birokrasi Sumba Tengah.

Pangan Lokal dan Mimpi Sawah 1.000 Hektare

Bupati Paulus juga menautkan program riset ini dengan upaya memperkuat ketahanan pangan. Pemerintah daerah tengah mendorong perluasan lahan sawah hingga seribu hektare, menggunakan benih lokal bersertifikasi. Di saat yang sama, sektor hortikultura, peternakan, perikanan, dan kebun keluarga terus diberdayakan, menyambut program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo.

Di balik semua program itu, Bupati Paulus melihat pentingnya peningkatan kapasitas SDM. Tak heran, ia mendorong ASN dan tenaga kontrak melanjutkan studi S-2 ke UKAW lewat sistem hybrid. Ia menyambut positif jumlah 60 mahasiswa asal Sumba Tengah yang telah mendaftar di kampus tersebut.

“Saya ingin jumlah itu terus bertambah. Kita harus siapkan generasi emas dari sekarang,” ujarnya.

Meriah di Mbay: Jalan Sehat, Zumba, dan Semangat Sinergi Bank NTT

Kampus Hybrid dan Sekolah Berbasis Asrama

Tak hanya pemerintah yang bergerak. UKAW juga tak ingin sekadar menjadi tamu di Sumba Tengah. Prof. Neonufa mengumumkan bahwa pihaknya telah memasang jaringan internet Starlink di SMA Kristen Waibakul, titik awal berdirinya kampus hybrid UKAW di daratan Sumba.

“Ini adalah cikal bakal kampus utama seluas lima hektare yang kita bangun tahun 2028,” katanya. Ia juga mengumumkan 1.000 beasiswa khusus untuk anak-anak Sumba Tengah. Kabupaten ini kini resmi ditetapkan sebagai kawasan riset prioritas UKAW.

Tak berhenti di situ, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah juga tengah menyiapkan SMA Kristen Waibakul sebagai sekolah model berbasis asrama dari tingkat TK hingga SMP. Sebuah desain pendidikan baru sedang dirintis di jantung Pulau Sumba.

Riset, Bela Rasa, dan Gerakan Baru

Dua Embung Sumba Tengah: Perjuangan Dr. Umbu Rudi Kabunang Membuka Pintu Lahan Kemenhum

Pembekalan ini adalah permulaan. Dalam waktu dekat, 60 mahasiswa akan dilepas resmi oleh UKAW Kupang menuju desa-desa di Sumba Tengah untuk tinggal, meneliti, dan mengabdi selama dua bulan penuh. Paulus Limu berharap mereka bukan hanya mencatat data, tapi ikut larut dalam aksi kemanusiaan berbasis bela rasa etos khas dari birokrasi yang ia pimpin.

Jika semua berjalan sesuai rencana, kolaborasi UKAW dan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah ini akan menandai era baru, riset bukan hanya soal ilmu, tapi juga soal keberpihakan. Pendidikan tinggi bukan hanya urusan kota, tapi juga hak bagi anak-anak di daerah termarjinalkan.

Sumba Tengah kini tak sekadar menjadi lokasi penelitian. Ia sedang menjelma jadi laboratorium masa depan.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement