Umbu Rudi Kabunang Serukan Sportifitas, Gaspolkan Ekonomi Sumba Timur Lewat Drag Bike

69
Dr. Umbu Rudi Kabunang, Direktur Hukum IMI Pusat dan Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, salah satu sponsor Drak Bike Gubernur NTT, Bupati Sumba Timur & Dr. Umbu Rudi Kabunang Cup 2025. Foto: Desain By Vincent Mone

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Deru knalpot memecah udara panas Waingapu. Aroma bensin, suara dua tak meraung, dan sorak anak-anak muda menggema dari Lapangan GBY, Kanatang. Bukan sekadar hajatan otomotif biasa. Ini adalah panggung baru kolaborasi antara negara dan komunitas, antara kebijakan publik dan semangat akar rumput.

Di tengah geliat itu, nama Dr. Umbu Rudi Kabunang, Direktur Hukum IMI Pusat sekaligus Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, mencuri perhatian. Ia tak hanya menyerukan fair play—sportifitas dan etika balap, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya event ini sebagai akselerator pembangunan dan ekonomi lokal.

“Drag bike ini bukan cuma ajang adu nyali di trek lurus, tapi ruang tumbuh untuk mekanik lokal, pembalap muda, dan UMKM. Semua harus bergerak bersama,” ujar Umbu Rudi lewat sambungan telepon, Selasa (24/6/2025).

Meski pendaftaran resmi baru dibuka pada 25–26 Juni, Waingapu telah ramai sejak beberapa hari terakhir. Pembalap dari Jawa, NTB, dan Kupang sudah mulai melakukan uji coba di lintasan. “Suasana mulai panas. Arena GBY Kanatang penuh semangat,” kata Ketua Panitia, Umbu Aryad, saat ditemui wartawan.

Lintasan Kolaborasi: Pemerintah, Komunitas, dan Sport Tourism

Ajang bertajuk “Drag Bike Gubernur NTT, Bupati Sumba Timur & Dr. Umbu Rudi Kabunang Cup 2025” ini digelar dua hari, 28–29 Juni. Tiga tokoh menjadi figur sentralnya: Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai promotor sport tourism, Bupati Umbu Lili Pekuwali yang memberi ruang untuk ekspresi pemuda, dan Umbu Rudi Kabunang sebagai jembatan antara parlemen, dunia otomotif, dan tanah kelahirannya.

Ada puluhan kelas lomba yang mencakup kategori lokal, regional, hingga nasional. Tapi yang lebih penting dari sekadar angka, adalah nyawa dan semangat di baliknya.

“Kami gratiskan seluruh stand UMKM di sekitar sirkuit. Semua pelaku ekonomi lokal harus merasakan dampak dari kegiatan ini,” kata Umbu Aryad yang juga Ketua SOKSI Sumba Timur.

Dari Knalpot ke Kopi: UMKM dan One Village One Product

Di balik kegesitan motor, puluhan tenda UMKM akan berdiri membawa produk khas Sumba Timur: tenun, kopi, kuliner, hingga kerajinan tangan. Konsep ini tak lepas dari gagasan besar Gubernur Melki lewat program One Village One Product dan Gerakan Beli Produk NTT.

“Balapan ini adalah etalase. Kalau bisa menang di lintasan, kita juga harus bisa menang dalam menjual hasil karya daerah,” ujar Umbu Aryad.

Drag Bike Sebagai Wadah Pembinaan

Umbu Rudi Kabunang tidak melihat event ini sebagai momen seremonial semata. Ia menyebut Kejurda Drag Bike NTT 2025 sebagai langkah awal menuju jenjang kompetisi nasional.

“Juara umum 1 dan 2 akan kami orbitkan ikut Kejurnas Drag Bike 2026 di Jakarta. Ini bukan akhir, tapi awal dari pembinaan jangka panjang,” jelasnya.

Dengan kapasitasnya sebagai Direktur Hukum IMI Pusat, Umbu Rudi menggarisbawahi pentingnya regulasi, keselamatan, dan edukasi dalam dunia balap. Ia pun menyampaikan salam hangat bagi peserta dari luar daerah.

“Selamat datang di Sumba Timur. Sebelum balapan, mari nikmati keindahan alam dan budaya kami. Tapi ingat, yang utama adalah sportifitas,” katanya.

Ragam Kelas, Ragam Gairah

Kompetisi ini membuka berbagai kelas, dari Sport TU 2T 140cc, Herex 200cc, hingga Bracket 8, 9, dan 10 Detik. Ada kategori Open Nasional, Lokal NTT, hingga Kelas Tambahan Lokal. Biaya pendaftaran Rp 350 ribu per kelas sudah termasuk asuransi.

“Kami ingin semua anak muda punya akses. Bukan hanya yang punya motor mahal atau tim besar,” kata Nan, koordinator pendaftaran (0823-4286-8888).

Arena Bernama Harapan

Garis akhir dari balapan ini tak berhenti pada trofi atau selebrasi. Di balik suara mesin dan peluh para rider, tersimpan optimisme: bahwa pembangunan tidak selalu soal gedung atau jalan raya, tetapi juga tentang bagaimana pemerintah memberi ruang bagi energi muda untuk tampil, tumbuh, dan menang.

Dan mungkin, di antara deru knalpot dan sorak penonton, kita menemukan makna baru dari pembangunan itu sendiri: lintasan lurus bernama harapan.*/Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap