Lippo Group Tertarik, KADIN NTT Siap Bangun Ibukota Baru Kabupaten Kupang
JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Di tengah atmosfer diplomatik yang kental dan keramaian pengusaha kelas kakap di ruang pertemuan KADIN Indonesia, Jumat (13/6/2025) pagi itu, sehelai jas tenun NTT mengalihkan perhatian. Jas berwarna tanah yang sarat motif lokal itu melekat rapi di tubuh Dr. (H.C.) James Riyadi, Koordinator Wakil Ketua Umum KADIN bidang Luar Negeri. Yang mengenakan, bukan sekadar bentuk basa-basi, tapi simbol ikatan baru yang sedang dijalin antara dunia usaha dan Kabupaten Kupang.
Adalah Bupati Kupang, Yosef Lede, S.H., yang menyematkan jas itu dengan penuh harap. Harap bahwa dalam pertemuan bertajuk KADIN Diplomatik Breakfast Meeting itu, Kupang tak lagi sekadar titik di peta timur Indonesia. Tapi titik awal dari geliat ekonomi baru.
“Kami membuka pintu seluas-luasnya untuk investasi. Perizinan kami jamin tuntas maksimal dalam tujuh hari kerja,” ujar Yosef Lede dalam pidatonya yang disambut riuh oleh para peserta pertemuan, termasuk pejabat daerah dan investor dari berbagai penjuru negeri.
Salah satu yang langsung merespons adalah James Riyadi sendiri. CEO Lippo Group itu menyatakan minat mendalam terhadap potensi investasi di Nusa Tenggara Timur. “Kami sudah menanam investasi di berbagai wilayah NTT, termasuk mal, sekolah, dan rumah sakit di Kupang. Dan kami siap melanjutkan,” ujar James dengan jas tenun masih melekat elegan di tubuhnya.
Bobby Lianto Turun Tangan
Tak ketinggalan, Ketua Umum KADIN NTT Dr. (Cand) Bobby Lianto, M.M., MBA turut mengambil panggung. Di hadapan para pengusaha nasional, ia menyoroti persoalan pelik di garis batas, aturan baru dari Pemerintah Timor Leste yang membatasi truk dengan muatan di atas 14 ton harus membayar denda $5/kg.
“Ini memukul dunia usaha kita,” kata Bobby. “Kami minta KADIN pusat ikut memperjuangkan solusi terbaik, termasuk membuka jalur alternatif seperti Roro ke Timor Leste.”
Namun, Bobby tak hanya bicara soal masalah. Ia juga menyambut baik inisiatif Bupati Kupang membangun ibukota kabupaten yang baru. Salah satu dukungan nyatanya adalah proyek perumahan untuk para ASN dan pekerja.
“Saat ini 90 persen PNS masih tinggal di Kota Kupang. Setiap hari bolak-balik kerja, dan itu boros. Kami ingin bantu bangun fasilitas layak agar ASN bisa tinggal dekat kantor,” tegasnya.
Menjemput Masa Depan Kabupaten Kupang
Pertemuan diplomatik bisnis ini nyatanya bukan sekadar ritual formal. Ia menjadi panggung di mana Kabupaten Kupang unjuk gigi sebagai tanah yang siap tumbuh. Tak hanya dengan niat, tapi dengan kepastian regulasi, jaminan dukungan daerah, dan kesiapan infrastruktur dasar.
Kabupaten Kupang kini menatap masa depan yang berbeda. Dengan Lippo Group dan KADIN di belakangnya, serta tangan terbuka dari pemimpin daerah, mungkin saja tanah tandus yang dulu hanya dikenal dengan musim keringnya, kini menjadi halaman depan investasi Indonesia Timur.*/BL/Laurens Leba Tukan
Komentar