Amarah Yosef Lede Menjemput Pagi

142
Bupati Kupang Yosef Lede ketika memimpin apek di halaman Kantor Bupati Kupang di Oelamasi, Selasa (15/4/2025). Foto JH

OELAMASI,SELATANINDONESIA.COM – Selasa pagi, (15/4/2025), halaman Kantor Bupati Kupang tak seperti biasanya. Udara masih lembab sisa hujan malam, namun suasana apel terasa panas. Bupati Kupang, Yosef Lede, berdiri tegak di podium, wajahnya serius. Nada suaranya naik turun, menggambarkan kemarahan yang sudah lama ditahan.

“Jangan main-main dengan hak orang. Gaji honorer itu hak, bukan hadiah.” katanya lantang, disambut tatapan tegang para ASN yang hadir.

Dalam apel gabungan bersama seluruh Aparatur Sipil Negara lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang, Bupati Yosef mengeluarkan unek-uneknya. Ia kecewa karena masih ada perangkat daerah yang menahan pembayaran gaji tenaga honorer hingga empat bulan.

Padahal, menurut Yosef, surat keputusan (SK) pengangkatan telah ia tandatangani jauh sebelum libur Lebaran. “Kalau sampai sore ini belum dibayar, saya akan evaluasi langsung pimpinan dinasnya. Ini bukan masa coba-coba, ini soal perut orang.”

Tak hanya soal gaji. Bupati juga bicara soal disiplin. Ia menunjuk Satpol PP untuk melakukan inspeksi atribut dan kerapian ASN sesuai Peraturan Bupati terbaru. Hasilnya: 90 persen sudah tertib. Tapi bagi Yosef, itu belum cukup.

“Jangan anggap pakaian itu formalitas. Pakaian adalah wibawa birokrasi. Kalau kita tak hormati seragam kita, bagaimana rakyat bisa hormat pada kita?”

Di akhir amanatnya, Yosef kembali mengingatkan soal pelayanan publik. Ia menyoroti beberapa dinas yang menurutnya lamban dan kurang empati dalam melayani masyarakat. “Saya tidak mau dengar lagi ada laporan soal pelayanan buruk. Kalau tidak bisa layani rakyat, lebih baik mundur,” tegasnya.

Sebelum apel ditutup, petugas membacakan Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Kupang serta Delapan Asa Kabupaten Kupang Emas—sebuah dokumen impian yang kini sedang diuji oleh realita birokrasi.*/)jh/llt

 

Center Align Buttons in Bootstrap