GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Golkar Gubernur NTT Kota Kupang Pemerintah Propinsi NTT Politik
Beranda / Politik / Air Mata Gubernur Mengalir di Depan Peti Sang Uskup, Simbol Cinta NTT untuk Mgr. Petrus Turang

Air Mata Gubernur Mengalir di Depan Peti Sang Uskup, Simbol Cinta NTT untuk Mgr. Petrus Turang

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena memberikan sambutan saat misa Pemakaman Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, Rabu (8/4/2025). Foto: Tangkapan layar Youtube/Pos Kupang

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Suasana haru menyelimuti Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, Selasa (8/4/2025), ketika Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, tak kuasa menahan air mata saat memberikan sambutan dalam Misa Pemakaman Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

Di hadapan ribuan umat dan para tokoh penting gereja serta negara, suara sang gubernur bergetar. Berkali-kali ia harus menghentikan pidatonya untuk menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Tangis itu bukan sekadar luapan emosi pribadi, tapi simbol nyata dari cinta mendalam seluruh masyarakat NTT kepada sosok gembala yang selama 27 tahun telah menabur kasih dan pengabdian di bumi Flobamora.

“Setahun lalu, beliau masih bercanda di altar ini saat pentahbisan Uskup Roni Pakaenoni. Kini, altar ini menjadi saksi kepergian beliau,” ujar Melki dengan suara tertahan. “Uskup Turang bukan hanya milik umat Katolik. Beliau milik kita semua.”

Lebih dari seorang pemimpin rohani, Mgr. Petrus Turang dikenang sebagai pengayom lintas agama, penabur damai, dan pejuang keadilan sosial. Kepergiannya tak hanya menyisakan duka di hati umat Katolik, tapi juga mengguratkan kehilangan di seluruh lapisan masyarakat NTT.

Gubernur Melki menegaskan, jejak Uskup Turang akan selalu menjadi kompas moral bagi pemerintahan dan masyarakat NTT. Ia bahkan menyebut mendiang sebagai “primus inter pares”—yang utama di antara yang setara—bagi masyarakat NTT.

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

Gubernur Melki Laka Lena juga mengenang bagaimana Uskup Turang kerap memberikan masukan kritis kepada pemerintah dengan penuh kasih dan ketegasan. “Verba docent, exempla trahunt,” kata Melki mengutip pepatah Latin. “Kata-kata mengajar, tapi teladanlah yang menarik.”

Misa pemakaman dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr, bersama dua uskup konselebran: Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC dan Mgr. Dominikus Saku, Pr.

Kepergian Mgr. Turang turut mendapat penghormatan dari Presiden Prabowo Subianto yang secara khusus melayat jenazah almarhum di Jakarta, menunjukkan betapa besar pengaruh dan kecintaan bangsa kepada beliau.

“Selamat jalan salah satu putra terbaik NTT. Finis vitae sed non amoris – kematian hanyalah akhir dari hidup, tapi bukan akhir dari cinta,” tutup Melki, menundukkan kepala penuh haru.

Air mata sang Gubernur adalah air mata seluruh rakyat NTT. Sebuah penghormatan terakhir yang tak terucapkan, tapi terasa dalam setiap lirih doa dan hening duka.*/)ta/llt

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement