Sudah Lobi Menkominfo, Kemelut Internet Desa Terisolir Bakal Tuntas di Tangan MELKI-JOHNI

19
Calon Gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika kampanye di hadapan seribu lebih masyarakat di Desa Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Rabu (2/10/2024). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

OELAMASI,SELATANINDONESIA.COM – Blank spot atau tidak adanya akses internet di sebagian desa di NTT masih menjadi kendala yang lekas diatasi. Calon Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengambil langkah cerdas untuk mengatasi persoalan tersebut.

Walau belum terpilih menjadi Gubernur NTT, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu sudah melobi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk menghadirkan sinyal internet di desa yang belum punya akses internet.

Melki Laka Lena mengatakan itu di hadapan 1.700 lebih warga saat kampanye di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Rabu (2/10/2024). “Soal internet, kami sudah bicara dengan teman-teman di Jakarta, Menkominfo itu saya punya teman Budi Arie Setiadi atau Mas Budi, rencana kita mau buat satu desa satu internet. Itu memang lagi kita programkan,” kata Melki Laka Lena.

Cagub nomor urut dua ini menegaskan, program ini tidak bisa dieksekusi sekaligus, mengingat masih banyaknya desa di NTT yang belum bisa mengakses internet. Sehingga, langkah konkrit yang akan dilakukan adalah memprioritaskan desa yang paling terisolir atau jauh dari akses internet. “Mungkin tidak semua di satu tahun. Nanti kita lihat desa-desa yang paling terisolir dan tidak punya akses, kita mulai dari situ,” terang Melki Laka Lena.

Ia juga menegaskan, internet di desa sangat penting untuk memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengakses pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan. “Desa-desa yang susah sekali dengan sinyal, kita taruh di situ untuk membatu pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya,” tutur Melki.

Selain akses internet, Paket Melki-Johni juga akan menghadirkan air bersih. Menurut Melki Laka Lena, air bersih bisa diatasi lewat pembangunan Sumur Bor yang bisa dihadirkan melalui dana APBN maupun APBD. Jika harus menggunakan dana APBN, maka ia dan Johni Asadoma punya akses langsung ke Presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini membuat pemerintah lebih mudah menghadirkan air bagi masyarakat di desa-desa.

“Kedua itu ada dana aspirasi DPRD baik di tingkat dua dan Provinsi. Jadi masukan usulan ini melalui DPRD tingkat dua dan Provinsi. Sehingga masalah air bersih bisa kita selesaikan,” ujarnya.

Sementara terkait pupuk, Melki mengatakan, pihaknya akan berbicara langsung dengan distributor untuk memastikan bahwa kebutuhan pupuk untuk NTT tersedia di musim tanam. “Soal pupuk, kami akan berbicara dengan para distributor pupuk di NTT untuk memastikan bahwa kebutuhan pupuk untuk NTT, di masa musim tanam bisa stabil untuk segala jenis kebutuhan pupuk,” ucapnya.

“Alabila masih kurang, kami akan bicara dengan pabrik di Jakarta atau produser pabrik di mana saja. Intinya pupuk harus ada atau tersedia di sini saat musim tanam,” pungkas Melki Laka Lena.*/)Ama Beding/Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap