Ndori Yang Kian Tergerus Abrasi

752
Camat Ndori dan Suleman Hasan ketika melihat abrasi pantai di dusun Ipi, Desa Serandori, Kecamatan Ndori Kabupaten Ende, Minggu (23/2/2020). Foto; SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

ENDE,SELATANINDONESIA.COM – Pria 68 tahun yang mengenakan kain warna hijau daun dengan kamija sedikit lusuh itu berjalan melintasi pinggiran pantai di Dusun Ipi Desa Serandoiri, Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende. Tatapannya nampak kosong berbinar ketika melintas di selah-selah batang pohon kelapa yang tumbang berhimpitan satu dengan lainnya akibat tanah penopang tanaman kelapa miliknya itu tergerus abrasi pantai dua pekan silam.

Disisi kirinya nampak tumpukan pasir pantai dan batu berukuran kecil dan sedang dikumpulkan membentuk gunung kecil berderet di antara sela-sela pohon kelapa yang sebagiannya masih berdiri tegak dan lainnya sudah tumbang. Setelah dihitung ada sekitar 100 tumpukan pasir pantai dan batu itu akan dijual ke masyarakat dan juga ke para kontraktor.

Camat Ndori dan Suleman Hasan ketika melihat abrasi pantai di dusun Ipi, Desa Serandori, Kecamatan Ndori Kabupaten Ende, Minggu (23/2/2020). Foto; SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Adalah Suleman Hasan, bekas ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Serandori itu mengaku kelapa, pisang dan tanaman jagung miliknya tumbang dan rusak akibat abrasi pantai.

Dia juga menyebutkan, kebiasaan masyarakat di wilayah itu yang sering melakukan penambangan pasir laut dan batu di pesisir pantai itu yang berdampak pada abrasi. “Mereka kerja kumpul pasir dan batu ini malam hari. Ada yang dipake untuk bangun rumah, ada juga yang mereka jual ke masyarakat lain dan ke kontraktor,” katanya.

Camat Ndori Ahmad Liga yang ditemui di pesisir pantai Ipi, Minggu (23/2/2020) mengatakan,  panjag pantai yang terancam tergerus abrasi di wilayah itu sekitar 700 meter. “Kalau dilihat dari kondisi abrasi pantai ini sekitar 50 meter bibir pantai yang terkikis abras,” katanya.

Camat Liga menyebutkan, abrasi itu terjadi lantaran ulah masyarakat yang melakukan penambang liar pasir pantai dan batu. “Saya sudah larang berkali-kali tapi mereka  datang ambil tengah malam. Saya sudah sarankan agar empat desa pesisir ini harus ada Perdes tentang larangan tambang pasir dan batu di pesisir pantai,” katanya.

Camat Ndori dan Suleman Hasan ketika melihat abrasi pantai di dusun Ipi, Desa Serandori, Kecamatan Ndori Kabupaten Ende, Minggu (23/2/2020). Foto; SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Disebutkan, ada empat desa di pesisir pantai Kecamatan Ndori yang terus tergerus abrasi adalah desa Serandori di Dusun Ipi, desa Maubasa Barat dusun Beko, Desa Maubasa Timur dan Desa Maubasa.

Camat Liga mengaku, sudah membuat permohonan dalam bentuk proposal untuk pembangunan tembok penahan ombak tapi belum pernah dibangun. Ia berharap, pemerintah baik  Kabupaten, Provinsi dan Pusat segera membantu penanganan agar bahaya abrasi tidak lagi mengancam masyarakat. “Kami juga akan terus melarang masyarakat agar tidak lagi melakukan penambangan liar batu dan pasir laut di sepanjang pantai ini,” katanya. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap