Pesan Gubernur Laiskodat di Ujung Pengabdian

367
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho ketika di Kebun Percontohan Hortikultura yang menggunakan sistem pengairan irigasi tetes. Kebun percontohan tersebut milik Pemerintah Kabupaten Belu yang berkolaborasi dengan Bank NTT di Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu, Selasa (4/7/2023). Foto: TimMediaVBL

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Duet pemimpin Nusa Tenggara Timur, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi yang dikenal dengan sandi politik Victory Joss kini dipenghujung masa bhakti. 5 September 2023 adalah batas akhir kepemimpinan. Genap lima tahun, Victory Joss memberi diri untuk masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini.

Beragam capaian ditorehkan paket yang diusung oleh NasDem, Golkar, Hanura dan PPP ini. Infrastrurktur jalan dan jembatan, serta sektor Pariwisata, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan juga masalah stunting dan gizi buruk digenjot dalam semangat kerja kolaboratif.

Sepekan terakhir, Gubernur Laiskodat melakukan kunjungan kerja di daratan Timor, usai menghadiri Pelantikan Perdana Menteri RDTL, Xanana Gusmão yang adalah kolega dekatnya. Sejumlah titik disinggahi Gubernur Laiskodat yang didampingi Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan sejumlah pimpinan OPD Provinsi NTT. Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan menjadi sasaran kunjungan Gubernur Laiskodat di ujung pengabdian.

“Belajar keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama untuk membuat hal-hal yang mendatangkan produktifitas. Berkolaborasi dan belajar melihat seluruh kemungkinan yang ada untuk bisa kita kerjasamakan, Harapan saya setelah saya berhenti menjadi Gubernur NTT, kalian tidak kehilangan spirit ini dalam diri kalian, dalam tanggung jawab dan Kerjasama,” pesan Gubernur Laiskodat ketika meninjau Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Atambua, Kabuoaten Belu, Selasa (4/7/2023) lalu.

Gubernur Laiskodat juga berpesan pada petugas UPTD Pendapatan Daerah Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Belu, agar tidak boleh ada lagi antrean panjang dalam pelayanan yang diberikan. “Saya pernah mengajak Kepala Badan Aset Provinsi NTT untuk melihat demo penggunaan teknologi informasi (TI) untuk bisa lebih mudah memantau seluruh pelayanan yang kita lakukan, dan harganya tidak mahal. Jaman ini dunia sedang disiapkan dimana kita tidak berpikir lagi tentang berapa banyak manusia bekerja, tetapi bagaimana efektifitas kerja dan produktifitas kita,” sebutnya.

Salah satu pendiri Partai NasDem itu juga memberikan pesan khusus kepada UPTD Pengelolaan Prasarana Teknis Perhubungan Wilayah Kabupaten TTS, TTU, Belu dan Malaka. “Kita punya obyek strategis tapi tidak dimanfaatkan. Di terminal-terminal saat ini kurang menarik untuk tempat singgah beristirahat sejenak dalam perjalanan. Harus bisa dibuatkan restoran dan pendukung lainnya seperti tempat pijat refleksi. Jangan dilihat sebagai beban dan menunggu ada anggaran pemerintah dulu baru kita kerja, karena dengan memiliki obyek terminal itu sudah menjadi modal besar untuk kita kerjakan, dan dikerjasamakan dengan yang lain,” ujarnya.

Kepada UPTD Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten TTS, TTU, Belu dan Malaka, Gubernur Laiskodat berpesan agar setiap produk perundang-undangan dari Pusat harus cepat dimengerti dan langsung lakukan kolaborasi. “Termasuk produk Peraturan Menteri (Permen) terbaru tentang penangkapan terbatas, di NTT mulai kawasan Belu, Alor, Lembata, Flores Timur dan Rote Ndao kita bisa mendapatkan sekitar Rp 12 Triliun,” katanya.

Disebutkan Gubernur Laiskodat, begitu banyak kesempatan yang dapatkan NTT tetapi tidak diketahui. “Kemarin dari Kementerian meminta kita untuk membuat lahan di Kota Kupang untuk melandingkan seluruh program penangkapan ikan terbatas kita, dalam perjalanan kan tidak semua bisa landing di Kupang, bisa landing di Alor, di Lembata dan sebagainya yang harus dipikirkan dari sekarang,” ujarnya.

“Dan pesan saya untuk UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Belu, begitu dapat membebaskan sekian lahan langsung kerjasama dengan Perkebunan terkait benih, pendamping dan pembeli,” sebut Gubernur Laiskodat.

Usai dari kantor Samsat Atambua, Gubernur Laiskodat didampingi Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan para pimpinan OPD, melakukan penananam simbolis tanaman hortikultura jenis Cabai dan Tomat yang menggunakan sistem irigasi tetes. Perkebunanan hortikultura itu merupakan di kebun percontohan Pemerintah Kabupaten Belu yang berkolaborasi dengan Bank NTT di Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu.

“Saya berterimakasih kepada Bupati Belu, Wakil Bupati Belu, semua pimpinan dan anggota DPRD Belu, Sekda Belu dan semua yang terlibat untuk membuat kebun percontohan sesuatu yang berguna dan terasa surga. Bupati Belu sedang menghadirkan surga di dunia ini, di kebun percontohan itu,” kata Gubernur Laiskodat.*/)TimMediaVBL

 Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap