Jemaat GKS Puutame Antusias Ikut Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Ratu Wulla dan BKKBN

51
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem Ratu Wulla ketika bresama BKKBN NTT melakukan sosialisasi percepatan penurunan stunting bagi jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) Puutame, di Desa Weerena, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Selasa (30/5/2023). Foto: Ger/RWT

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM –  Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratu Wulla menggandeng BKKBN Wilayah Provinsi NTT melakukan sosialisasi percepatan penurunan stunting. Kegiatan sosialisasi itu dilakukan bagi jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) Puutame, di Desa Weerena, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Selasa (30/5/2023).

Jemaat GKS Puutame tampak sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. Materi yang disajikan para nara sumber diantaranya Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Wulla dan Kepala BKKBN Wilayah NTT, Marianus Mau Kuru. Materi yang disajikan berkaitan dengan bahaya stunting, ciri-ciri dan langkah penanggulangan stunting serta upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam kelaurga.

Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Wulla mennyajikan materi tentang arah dan kebijakan terkait dukungan DPR RI untuk penanggulangan stunting di Indonesia. “Saya hadir di tengah Jemaat GKS Puutame hari ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya untuk mempercepat dan memutus mata rantai stunting. Sebagai anggota Komisi IX DPR RI saya mendukung penuh program untuk mempercepat penurunan stunting,” sebutnya.

Disebutkan Ratu Wulla, kegiatan sosialisasi itu merupakan salah satu cara dan upaya yang dilakukan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat agar semua pihak bekerj serius memerangi stunting. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Saya harap bapa, mama juga dukung program dan upaya pemerintah ini dengan terapkan langkah-langkah mencegahan stunting di rumah tangga masing-masing dan paling utama menjaga gizi dan tumbuh kembang anak-anak kita,” ujar politisi NasDem ini.

Narasumber lainnya, Kepala Kanwil BKKBN NTT Marianus Mau Kuru dalam paparannnya memberikan pengetahuan terkait stunting. Ia juga menghimbau masyarakat untuk berperan aktif membantu Pemerintah memerangi stunting terutama di Pulau Sumba. Disebutkan Mau Kuru, angka stunting di NTT masih tinggi dan Sumba Barat Daya sendiri masih sangat tinggi yaitu sekitar 44 persen.

Mau Kuru mengatakan, BKKBN terus gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat memahami bahaya dan resiko dari stunting. “Juga bisa menerapkan upaya pola hidup sehat dalam rumah tangga terutama menunjang gizi ibu hamil dan anak-anak sehingga bisa menekan laju stunting di NTT,” katanya.

Dalam sosialisasi tersebut, peserta diberikan informasi mendalam tentang pentingnya nutrisi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan. “Praktik menyusui yang tepat, serta pemberian makanan pendamping ASI yang seimbang,” sebutnya.

Masyarakat juga diajak untuk berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga gizi anak-anak di desa. Dengan antusiasme yang dipancarkan oleh masyarakat Puutame, diharapkan bahwa sosialisasi ini akan menjadi titik tolak bagi perubahan yang signifikan dalam pencegahan stunting di desa tersebut melalui kolaborasi dan komitmen bersama.*/)Ger/RWT

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap