
WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Belasan tahun silam, sekelompok warga Kabupaten Sumba Barat asal Ngada, membentuk paguyuban diaspora Ngada di Waikabubak. Dari paguyuban tersebut kini disepkati membangun sebuah Koperasi yang diberi nama Kopdit Ine Ebu.
Tujuan utama para pendiri ketika itu untuk meningkatkan kesejahteraan kelompoknya yang merupakan warga Sumba Barat asal Ngada. “Saya melihat fenomena Kopdit Ine Ebu sebagai secercah harapan yang bisa dijadikan inspirasi. Karena, peningkatan pendapatan perkapita masyarakat terus bertambah tapi ketimpangan kesejahteraan masih terus melebar,” sebut Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT, Hugo Rehi Kalembu kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (12/1/2023).
Hugo Kalembu mengatakan itu setelah pada Jumat (5/1/2023) mengunjungi Kopdit Ine Ebu di Kabupaten Sumba Barat. “Sebagai anggota DPRD Provinsi NTT, saya mempunyai kewajiban untuk terus mendengarkan apa yang menjadi keluh kesah, usaha kreatif dan harapan masyarakat,” sebutnya.
Ketua Ormas MKGR NTT itu mengatakan, bertolak dari kenyataan masih tingginya angka kemiskinan di NTT, sementara dana yang dikucurkan Pemerintah melalui PBBN, APBD Kabupaten/Kota dan APB-Des kian bertambah banyak. Dan, Kopdit Ine Ebu menjadi isnpirasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Dikatakan Hugo Kalembu, Kopdit Ine Ebu yang semula dirintis dari kegiatan arisan paguyuban Ngada, terus berkembang. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2010 KSP Kopdit Ine Ebu resmi didirikan pada tahun 2010 dengan Badan Hukum No.01/BH/XXIV.11/II/2010 pada tanggal 11 Pebruari 2010. “Sampai dengan awal 2023, jumlah anggotanya mencapai 1.806 orang dengan 12 orang karyawan dan sudah memiliki kantor sendiri pada areal seluas 990m2 dan baru saja selesai dibangun aula yang representative,” katanya.
Hugo Kalembu mengatakan, dari penuturan manejer dan jajaran Kopdit Ine Ebu, disimpulkan bahwa KSP ini didirikan murni atas prakarsa para anggota yang memandang perlu meningkatkan kesejahteraan anggota melalui Usaha Bersama, yang namanya Koperasi. Bahkan, KSP Kopdit Ina Ebu sudah mengembangkan sayap dengan membuka Tempat Pelayanan (TP) di tiga Kabupaten, yaitu di desa Gaura dan Waitana di Sumba Barat, Desa Weluri dan Ole Dewa di Sumba Tengah dan Desa Kadul dan Rita Baru di Kabupaten SBD.
“KSP Kopdit Ine Ebu, ibarat oase di tengah situasi banyaknya koperasi yang merana. Oleh karena itu Kopdit ini perlu diberi penguatan modal sebagai insentif atas kinerja yang mereka capai. Banyak hal yang didiskusikan dengan pengurus dan manajemen Kopdit ini dalam rangka mengembangkan kiat-kiat keswadayaan masyarakat khususnya kelompok akar rumput,” ujar Hugo Kalembu.***Laurens Leba Tukan