Tanam Lagi Setelah Panen Jagung 9 Ton/Ha, Lenang Selatan di Sumba Tengah Kembangkan Hortikultura

353
Kepala Dina Pertanian Kabupaten Sumba Tengah, Umbu K. Pari ketika mendampingi Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu melakukan panen jagung milik tiga kelompok masyarakat di Desa Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah, Rabu (11/1/2023) Foto: PKP-SumTeng.

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Wilayah Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah berhasil memanen jagung 9,1 Ton/Ha. Capain spekatukler tersebut membuktikan bahwa meski tidak ada lahan persawahan di wilayah Lenang Selatan namun kebutuhan pangan masyarakat bisa dipenuhi.

“Kita bisa konversi ke beras dan hasil survey kita, masyarakat Sumba Tengah itu 95% tergantung pada beras dari padi,” sebut Kepala Dina Pertanian Kabupaten Sumba Tengah Umbu K. Pari Ketika mendampingi Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu melakukan panen jagung milik tiga kelompok masyarakat di Desa Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah, Rabu (11/1/2023).

Kadis Umbu K. Pari mengatakan, khusus untuk Lenang Selatan, sebelumnya ada sawah-sawah yang diupayakan setelah banjir. Tetapi dengan kondisi banjir yang terus menerus, sama sekali tidak ada sehingga harapan utamanya adalah jagung.

“Alokasi bantuan pemerintah disini untuk jagung semuanya 167 Ha, Kita sungguh berbahagia dengan hasil tadi, katakanlah hasil yang kita dapatkan tadi 9,1 ton/Ha dikali 167 kita akan dapatkan 1.520 Ton. Dari 1.500 Ton ini kita kalikan dengan Rp.3.500/Kg maka kita akan dapatkan uang Rp 5 miliar lebih. Itu berarti sudah bisa kita konversi ke harga beras,” jelasnya.

Dikatakan Kadis Umbu K. Pari, berulang kali ia sudah bicarakan dengan Kepala Desa, Lurah, Aparat Desa dan dengan tokoh-tokoh masyarakat. “Kita tidak punya lahan sawah untuk kita harus budidaya padi, tetapi dengan lahan kering yang ada ini justeru jagung yang punya potensi. Kita harus sungguh-sungguh kembangkan jagung di sini,” katanya.

Ia menambahkan, sudah ada komunikasi dengan Kepala Desa dan pemilik lahan, setelah panen jagung ini, akan melakukan penananam jagung lagi. “Ada kemungkinan banjir itu urusan lain tapi tanggung jawab kita adalah tanam, sehingga lahan ini tidak kosong. Untuk daerah Lenang Selatan ini kita dorong untuk budidaya hortikultura terutama bawang. Kita sudah hitung kalau kebutuhan beras kita untuk satu tahun 147 Ton. Kalau kita koversi dorong pada budidaya bawang maka kita hanya membutuhkan 7 Ha bawang. Kita sudah sepakat dengan Kepala Desa, setelah ini pada bulan Januari ini akan ada aksi untuk kita masuk pada budidaya bawang,” jelsnya.

Berbagai langkah strategis yang dilakukan itu agar masyarakat Lenang Selatan punya  ketahanan pangannya bisa senantiasa aman. “Saya melihat masyarakat Lenang Selatan yang penuh semangat ini, saya sangat yakin kita akan berhasil,” katanya.

Kadis Umbu K. Pari mengatakan, keberhasilan yang diperoleh para petani di Lenang Selatan dan Sumba Tengah saat ini berkat dukungan dari berbagai pihak. Yang utama adalah dukungan Pemerintah Pusat karena seluruh saprodi yang ada disalurkan berkat program Food Estate atau lumbung Pangan Nasional. “Benih jagung pioneer 35 ini juga, dan ada pupuk dan obat-obatan itu secara lengkap difasilitasi untuk petani. Bagi kami, ini betul-betul berkat kebaikan hati Bapak Presiden Jokowi dan Jajaran Kmenetrian Pertanian. Selain itu dukungan Pak Gubernur NTT serta Kadis Partanian Tanaman Pangan Provinsi NTT dan dukungan kuat Pak Bupati Suba Tengah dan para penyuuh serta Kepala Desa dan apparat,” jelasnya.

Ia mengharapkan kolaborasi ini terus menerus terjalin sehingga pemantapan ketahanan pangan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai dan dengan demikian pertanian akan semakin jaya.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Sumba Tengah kini jadi titik pijakan awal gerakan besar menghadapi ancaman krisis pangan global. Kebijakan strategis Presian RI Joko Widodo yang menempatkan Food Estate atau lumbungan pangan Nasional di Kabupaten Sumba Tengah, mampu merubah peradaban pertanian masyarakat.

Sejak awal peluncuran program Food Estate di Sumba Tengah, yang dimulai dengan 5000 Ha, dan sejak kunjungan Presiden RI Joko Widodo menjadi 10.000 Ha, dan kini sudah mencapai 15.000 Ha. “Dari 15.000 Ha itu 8000 Ha-nya untuk penanaman jagung sedangkan 7000 Ha-nya untuk padi. Hari ini kami panen jagung di Sumba Tengah dengan benih dan pupuk yang diberikan oleh Bapak Menteri Pertanian Syharul Yasin Limpo, hari ini kami merasakan hasilnya. Khusus jenis jagung pioneer 35 ini sangat luar biasa hasilnya per hektar sesuai pengukuran ubinan mencapai 9,1 ton/Ha,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika melakukan kunjungan kerja di Desa Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Selasa (10/1/2023).

Dalam kunjungan tersebut Bupati Paulus melakukan panen perdana jagung secara simbolis milik 3 kelompok tani. Ketiga Kelompok Tani itu diantaranya Poktan Harapan Sama, Poktan Mekar Bersama dan Poktan Suka Maju seluas 10 Ha.

“Panen hari ini sangat luar biasa. Di tempat ini kami tidak pernah panen jagung seperti ini. Biasanya jagung lokal kita panen paling 2 ton optimalnya 3 ton per Ha. Tapi hari ini kami bisa panen sampai 9,1 Ton per ha. Sehingga menurut saya, jenis jagung pioneer 35 ini sangat cocok di Sumba Tengah,” katanya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap