Cinta dan Cambuk Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT dalam Kemasan Safari Natal di SBD

306
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTT, Hugo Rehi Kalembu (Baju Putih Kedelapan dari Kiri) dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi (Baju Putih Kesebelas dari kiri) bersama para siswi SMA saat Upacara HUT ke 64 NTT di Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten SBD, Selasa (20/12/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Hugo Rehi Kalembu, politisi senior Partai Golkar kini menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT punya reputasi gemilang di jagad politik NTT. Ketua Ormas MKGR NTT ini tercatat sudah delapan periode menjadi anggota DPRD Kabupaten dan Provinsi NTT.

Di ujung tahun 2022, ia melakukan serangka kunjungan kerja sebagai Aanggota DPRD Provinsi NTT di Kabupaten Sumba Barat Daya. Beragam persoalan pembangunan ditemukan Hugo Kalembu di SBD. Ada kemajuan pesat, ada pula problem kalsik yang butuh upaya keras Pemerintah untuk mengurai. Ibarat kata, Hugo Kalembu memberikan cinta sekaligus cambuk bagi pemerintah untuk berbenah membawa kesejahteraan bagi masyarakat, dalam balutan safari Natal dan Tahun Baru 2023. “Saya menyempatkan diri untuk mengikuti rangkaian kegiatan HUT ke 64 NTT tahun 2022 yang dipusatkan di  desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya yang dimulai pada  19 Desember 2022 dan berpuncak pada 20 Desember 2022,” sebut Hugo Kalembu yang menghubungi SelatanIndonesia.com, Selasa (3/1/2023).

Hugo Kalembu menyampaikan sejumlah alasan yang mendorongnya untuk mengikuti kegiatan HUT ke 64 NTT di Kabupaten SBD. “Pertama, untuk pertama kalinya SBD mendapat kehormaran sebagai pusat pelaksanaan HUT NTT. Katanya karena SBD sukses melaksanakan Program TJPS  setelah kunjungan on the spot Gubernur NTT beberapa bulan sebelumnya,” ujar Hugo Kalembu.

Alasan kedua menurutnya, karena ada rencana penandatangan MoU dengan PT Talasi yang bergerak di bidang pengolahan  jambu mente dan daun serai. “Saya ingin melihat dan mendengar sendiri dari tangan pertama, bagaimana proses pemberian nilai tambah pada komoditi unggulan daerah yang selama ini dijual secara glondongan dengan harga yang sangat murah,” katanya.

Alasan lainnya disebutkan, lantara ada juga rakor para Bupati/ Walikota  se-NTT dengan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Bank NTT serta OJK. “Saya juga mau mengikuti bagaimana proses pertukaran pikiran  antar para Kepala Daerah tersebut dalam mengelola percepatan Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota di NTT,” ujar Hugo Kalembu.

Ia mengatakan, pada kunjungan ke lokasi PT Talasi seluas 8 ha yang disewa dari Tarekat Redemtoris Sumba,  dapat disaksikan bagaimana mereka mengembangkan pengolahan biji jambu mente dan biji kopi asli Sumba dan pengolahan daun serai menjadi minyak serai. Hugo mengatakan, di lokasi ini PT Talasi sudah mempekerjakan sekitar 200 karyawan. “Dengan demikian mulai ada penyerapan tenaga kerja lokal dan juga proses alih teknologi kepada para pekerja local,” sebutnya.

Ia menambahkan, pada  petang dan malam hari Hugo mengikuti gala dinner yang diadakan oleh tuan rumah, Bupati SBD di pantai Kawona. “Dengan panorama pantai di senja dan malam hari, undangan larut dalam suasana santai penuh keakraban. Yang penting  bagi saya adalah status pantai yang dulunya terlantar dan kumuh kini telah dipoles oleh anak daerah sendiri  sehingga menjadi tempat rekreasi yang mendatangkan profit yang  semakin prospektif kedepannya,” ujar dia.

Hugo Kalembu melanjutkan, keesokan harinya tanggal 20 Desember 2022, ia berkesempatan mengikuti acara penanaman jagung secara simbolis, serta pelaksanaan apel bendeta dan rapat kerja Gubernur dengan para Bupati dan Wali kota se Provinsi NTT di pinggir pantai Mbilu desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara.

“Yang patut dicatat dari kegiatan penanaman jagung oleh Gubernur dan rombongan ini, adalah adanya masyarakat yang mengeluhkan tak tersedianya jatah pupuk bersubsidi bagi para petani peserta TJPS. Ketiadaan pupuk bersubsidi dan hama belalang menjadi tantangan bagi berhasilnya program TJPS di SBD,” katanya.

Dijelakan Hugo Kalembu, pupuk non subsidi harganya pada kisaran Rp 500 Ribu, sementara harga pupuk subsidi harganya dibawah Rp 200 Ribu. “Setelah saya telusuri ke pihak penyalur pupuk subsidi, ditemukan kenyataan bahwa jumlah kebutuhan pupuk subsidi berdasarkan RDKK sekitar 6000 an ton. Tetapi alokasinya hanya  seribu-an ton saja. Lebih parahnya, pembelian pupuk subsidi ini berdasakan siapa yang gesit dialah yang memperoleh banyak. Sedangkan Poktan atau Gapoktan yang tak punya modal yang datang kemudian akan gigit jari,” ujar Hugo Kalembu.

Itu pasalnya, ia mengatakan, pada tahun tahun mendatang harus diperjuangkan tambahan quota alokasi pupuk subsidi dan diatur pula agar pupuk subsidi  ini dialokasIkan secara proposiinal untuk mencegah adanya Poktan/Gapoktan yang sama sekali tidak  mendapat. Sekaligus  mencegah kecurangan adanya Poktan/Gapoktan yang memborong pupuk subsidi kemudian menjualnya kembali dengan harga 2 kali lipat.

Tidak hanya itu, masalah belalang juga jadi momok. “Itulah sebabnya Pamda SBD harus menyiapkan dana BTT untuk antisipasi ledakan hama belalang.  Sementara di APBD  Provinsi NTT TA 2023, sudah dialokasikan pada  pos BTT,” jelasnya.

Hugo Kalembu mengatakan, yang harus dilakukan oleh OPD terkait dalam rangka menjamin suksesnya TJPS, adalah membuat kalkulasi biaya antisipatif hama belalang. Hal itu dilakukan baik ditataran Pemda SBD maupun pada tataran Pemda NTT. “Sehingga manakala hama belalang benar-benar terjadi dananya sudah tersedia.” katanya.

Pada malam harinya, Hugo Kalembu menyempatkan diri untuk menikmati konser musik Marion Jola dan group band  GIGI yang berlangsung meriah tapi edukatif sekaligus menghibur dan memotivasi kawula muda SBD sekaligus Penampilan Art.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap