Bank NTT Terus Melejit di Tengah Perlambatan Ekonomi dan Dampak Pandemi Covid

212
Atas: Dari kiri ke kanan, Konsultan Humas Bank NTT Stenly Boymau, Direktur Dana dan Treasury Bank NTT Yohanis Landu Praing, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel M. Adoe, Komisaris Independen Bank NTT Semuel Djo, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Komisaris Independen Bank NTT Frans Gana, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, dan Direktur Kredit Bank NTT Paulus Stefen Messakh dalam acara Media Gathering Bank NTT di Suba Suka Restorant, Kota Kupang, Kamis (29/12/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan. Bawah: Jajaran Direksi dan Komisaris pose bersama wartawan. Foto: Fdl

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  Kendati dalam himpitan tantangan perlambatan ekonomi dan dampak pandemi Covid-19, Bank NTT terus tumbuh bahkan melejit. Secara kinerja keuangan dalam 5 tahun terakhir sesuai data yang ada, Bank NTT mengalami pertumbuhan dan peningkatan secara terukur.

“Walaupun periode tahun 2022 belum berakhir dan belum dilakukan audit, tapi data mencatat bahwa secara aset kita mengalami pertumbuhan positif 5,26%.  Demikian juga kredit dengan pertumbuhan positif 5,17%, kemudian pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga kita harus memiliki strategi dimana situasi yang sulit membutuhkan efisiensi yang luar biasa yang mencapai Rp 150 Milyard sehingga dana bertumbuh mencapai 98 persen,” sebut Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam acara Media Gathering Bank NTT di Suba Suka Restorant, Kota Kupang, Kamis (29/12/2022).

Dijelaskan Dirut Alex Riwu Kaho, modal stor mengalami pertumbuhan mencapai 9,20 persen atau mencapai Rp 1, 98 Triliun. Sedangkan modal inti yang terdiri dari modal stor dan beberapa komponen lainnya tercatat mencapai Rp 2,3 triliun atau bertumbuh 9,48 persen.

“Secara rasio kinerja keuangan itu ada namanya Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Bank NTT saat ini berada di angka 26,05 persen. Artinya, berada di level yang sangat aman. CAR kita mencapai level yang sangat aman. Jika ada risiko apapun dalam operasional, dengan CAR seperti ini akan mampu meredam gejolak dan risiko yang ada dalam operasional bank. Dan ini juga yang dinilai oleh OJK bahwa Bank NTT sebagai bank sehat,” sebutnya.

Dirut Alex Riwu Kaho mengatakan, untuk pertumbuhan aset, dan investasi, serta lainnya masih dalam level yang sangat sehat dan pertumbuhan terkendali dengan baik. “Demikian juga NPL masih pada rasio 2,8 dan LDR (perbandingan antara dana dan kredit), jadi kita semua dalam kinerja keuangan kita masih dalam rentang kendali yang sangat sehat. Tingkat kesehatan bank kita, masih kita mampu mempertahankan dalam komposit 2 atau sehat. Kalau kemarin dalam tahun 2021 masih komposit 3 kali ini semuanya sudah dalam komposit 2. Jadi ada peningkatan yang selaras dengan berbagai program-program perbaikan yang kita sedang lakukan, baik transformasi dalam bidang kredit maupun operasional dan mengikuti perkembangan digitalisasi dan elektronifikasi,” sebutnya.

Ia menambahkan, Bank NTT Ketika memasuki tahun 2022, diawali dengan pencapaian digitalisasi dimana secara nasional seluruh bank  itu diwajibkan ikut program BI Fast. “Dan, prestasi Bank NTT masuk pada batch ke-2 sehingga awal Januari 2022 Bank NTT sudah secara Nasional layak untuk memberikan layanan BI Fast baik secara konvesional maupun aplikasi B’Pung Mobile,” katanya.

Disebutkan Dirut Alex Riwu Kaho, berbagai kegiatan kolaborasi untuk meningkatkan kontribusi Bank NTT sebagai agent of development mendapat pembiayaan-pembiayaan energi dari berbagai pihak baik melalui ekosistem pembiayaan maupun kemitraan dari berbagai pihak. “Terakhir kita mendapatkan atensi dari Bill Gates Foundation yang mengutus timnya melihat Bank NTT dalam kiprah pengembangan UMKM di NTT,” sebutnya.

Tidak hanya itu, Bank NTT sesuai dengan kondisi NTT yang masih ada tantangan stunting maka Bank NTT melakukan program bagi sahabat stunting. “Kita melakukan kerja sama dengan simpul-simpul yang mengelola penanganan stunting dan sampai dengan akhir Desember ini di seluruh NTT secara periodik terus dilakukan kegiatan-kegiatan interfensi untuk pembiayaan makanan tambahan bagi baduta dan balita stunting,” ujarnya.

Selain itu, Bank NTT juga terlibat dalam kegiatan penanaman manggrove dan beberapa kegiatan penghijauan terus digerakan baik secara internal maupun bersama-sama dengan berbagai stakholders di seluruh NTT.

Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel M. Adoe saat itu mengatakan, perbaikan-perbaikan SOP tata kelola perbankan terus dilakukan. Dalam penyempurnaan SOP, pihaknya melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI).

“Kita buat SOP yang baru, kita sempurnakan yang lama dengan dukungan dan bantuan dari teman-teman BPKP, OJK, dan BI,” ujar Christofel Adoe.

Acara tersebut dipandu oleh Konsultan Humas Bank NTT Stenly Boymau, dan dihadiri para Direksi dan Komisaris diantaranya, Direktur Dana dan Treasury Bank NTT Yohanis Landu Praing, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel M. Adoe, Komisaris Independen Bank NTT Semuel Djo, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Komisaris Independen Bank NTT Frans Gana, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, dan Direktur Kredit Bank NTT Paulus Stefen Messakh.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap