Epy Tahun: Jika Ada Gejala HIV dan AIDS, Segera Lapor ke Petugas

114
Bupati Egusem Pieter Tahun Dalam Acara HUT Kesehatan Nasional ke 58 di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTS, Jumat (18/11/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Piter Tahun, ST. MM meminta warga masyarakat Kabupaten TTS untuk segera melaporkan diri kepada petugas layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala adanya HIV dan AIDS.

“JIka ada warga masyarakat kita yang mengalami atau punya gejala terjangkit virus HIV dan ADIS untuk terbuka dan segera melaporkan kepada petugas layanan kesehatan terdekat,” sebut Bupat Epy Tahun Ketika berbicara pada HUT Kesehatan Nasional ke 58 dan Car Rree Day di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTS, Jumat (18/11/2022).

Bupati Tahun mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai adanya peningkatan kasus penularan HIV danADIS di Kabupaten TTS disamping beberapa jenis penyakit lainnya.

“Sindrom dari kedua penyakit (HIV dan AIDS) tersebut telah menaikkan kasus luar yang biasa pada angka  terpapar dan angka kematian. Selain itu, kedua penyakit ini mempunyai dampak buruk terhadap berbagai tatanan kehidupan manusia, terutama pada sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi yang berakibat usia harapan hidup masyarakat menjadi lebih pendek atau berkurang,” jelasnya.

Bupati Epy secara tegas mengatakan agar semua pihak untuk bersama-sama mentransformasikan regulasi dan pengetahuan tentang AIDS ke semua lapisan masyarakat. “Menanamkan kesadaran pentingnya hidup bersih dan sehat serta membangun kemandirian masyarakat dalam mencegah infeksi dan penularan HIV dan AIDS dan infeksi menular seksual (IMS), termasuk memberikan kemudahan dalam fasilitasi  perawatan bagi yang terinfeksi HIV dan AIDS,” katanya.

Ketua DPD II Golkar Kabupaten TTS ini mengatakan, upaya meredam laju penyebaran virus ini hanya bisa dilakukan dengan menguatkan sinergitas dan kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan/pengendalian HIV dan AIDS secara komprehensif.

Ia menjelaskan, HIV dan AIDS adalah penyakit yang berlatar belakang perilaku. Sehingga, dalam pencegahannya selalu menerapkan pola ABCDE. Dirincikan, A (Abstinace) adalah tidak berhubungan seks di luar nikah. “Ini anjurannya yang sering dilakukan untuk edukasi kesehatan reproduksi serta HIV dan AIDS mulai dari siswa siswi SMP, SMA/SMK dan mahasiswa,” sebutnya

Sedangkan B (Be faithful) adalah saling setia pada pasangan. Ia menjelaskan, banyak pria yang suka “jajan” di luar dan tidak menggunakan kondom sehingga dapat membawa virus saat pulang ke rumah. HIV kemudian bisa menular ke istri di rumah saat berhubungan seksual. Untuk itu, setia pada pasangan atau tidak bergonta-ganti pasangan berhubungan seks juga menjadi kunci pencegahan HIV.

Bupati Tahun menambahkan, C (Condom), yaitu penggunaan kondom saat berhubungan seksual. “Kalau tidak setia dan sudah tegangan tinggi, maka  Penggunaan kondom ini dinilai sangat efektif mencegah penularan HIV, karena tidak terjadi gesekan langsung antara kulit kelamin,” katanya.

Sedangkan D (Don’t use drugs) atau tidak memakai narkoba. Kasus penularan HIV juga banyak terjadi pada pengguna napza suntik secara bergantian. Dan, terakhir yaitu E (Equipment) yang artinya menggunakan peralatan steril. “Kalau mau akupuntur atau tato jangan pakai jarum orang lain, pakai jarum sendiri,” ujarnya.

Tentang pengobatan, ada obat Antiretroviral atau ARV. “Jadi penyakit HIV dan AIDS ini tidak bisa sembuh, tapi hanya bisa dilakukan dengan meminum obat ARV secara teratur agar memperpanjang masa hidup. Sehingga kita berharap supaya jangan sampai terkena HIV dan AIDS, karena tidak akan sembuh seumur hidup” ujarnya.

Hadir pada kesempatan itu, Kapolres TTS, Dandim 1621/TTS, Kepala Bank NTT, Kepala Bank BRI, Kepala Bank Mandiri, Kepala Bank BNI, BPJS Kesehatan,Sekda TTS, Bersama beberapa pimpinan OPD serta beberapa warga masyarakat yang mengikuti acara Car Free Day. **/)Paul Papa Resi

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap