KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Badan Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTT diminta untuk terus menopang para pelaku UMKM di NTT ketika menghadapi pademi Covid-19 seperti saat ini. Tidak hanya itu, sinergi yang dibangun itu dapat memberikan dukungan riil terhadap pengembangan pariwisata di NTT.
Permintaan itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Dr. Zet Sony Libing ketika berbicara dalam pelantikan dan Rakorda BPD PHRI NTT periode 2021-2026 di Hotel Sahid T-More, Kamis (5/7/2021). Permintaan ini sesuai dengan komitmen dan sprit Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk bersama-sama membangun Pariwisata di NTT ditengah situasi pandemi.
“Pemerintah akan mendukung seluruh program dari PHRI dan berharap PHRI membantu program pemerintah provinsi. NTT mempunyai tujuh destinasi, untuk itu PHRI harus hadir bersama-sama untuk mengelola destinasi-destinasi tersebut. Ketujuh destinasi tersebut mempunyai potensi untuk itu PHRI harus ada dalam investasi karena tidak mungkin dapat dikelola sendiri oleh pemerintah provinsi,” sebutnya.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTT ini menyebutkan, meski dalam situasi pandemi Covid-19 tetapi harus melihat ekonomi kreatif. “Kita mesti terus membangun, itulah sebabnya pihak PHRI dapat menerima seluruh produk lokal yang ada di NTT. Seperti karya lokal rakyat NTT sehingga dapat menghargai karya-karya lokal dari perempuan NTT dan juga dapat membangun pariwisata di NTT,” katanya.
Ketua BPD PHRI NTT, Juvenile Jodjana menyebutkan, selain dilantik Pengurus BPD PHRI NTT, juga digelar Rapat Koordinasi Daerah. “Rakorda ini kita akan membahas program lima tahun kedepan dalam jangka pendek dan menengah. Saya juga sudah buat rencana kerja sekaligus bicarakan ini keseluruhan anggota BPD PHRI NTT,” sebutnya.
Disebutkan Juvenile, dalam Rokorda ini para pengurus akan menerima setiap masukkan dan ditampung. Setelah itu, akan dibentuk tim yang akan merumuskan setiap aspirasi tersebut. “Saya pastikan tidak akan berlama-lama, dan diharapkan dalam minggu ini sudah selesai,” katanya.
Tidak hanya itu, para pengurus akan melakukan perbaikan administrasi organisasi. Menurutnya, selama ini masih banyak hotel di NTT yang belum bergabung di PHRI NTT. “Bayangkan saja, ada 400an hotel tetapi yang baru bergabung hanya 30 hotel saja. Jadi saya sebagai ketua dan pengurus yang baru akan merangkul hotel-hotel yang lain untuk dapat bergabung di PHRI NTT,” jelasnya.
Pihaknya juga akan membangun jalur komunikasi yang baik baik melalui media sosial. “Selama ini belum ada komunikasi tersebut, untuk itu saat ini kita membentuk sosial media agar dapat memudahkan komunikasi seperti masukkan maupun tantangan maupun kendala yang dihadapi sehingga seluruh hotel di NTT dapat merasakan manfaat menjadi anggota PHRI,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus bekerjasama dengan BPP PHRI yang mempunyai program dan dapat disalurkan disini sehingga anggota mendapatkan manfaat. “Contohnya tahun ini ada program CASE atau sertifikasi, nah itu sangat diperlukan oleh setiap hotel kalau ingin berstandar internasional. Kita akan mengajak secara gratis namun sebelumnya harus menjadi anggota lebih dulu,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota. “Dalam hal ini tujuh destinasi yang ada di NTT kita akan bekerja sama dengan UMKM dan Bank NTT untuk mulai menyerap produk lokal agar standarnya sesuai dengan harapan pemerintah. Saya targetkan tahun ini sudah selesai,” ujar Juvenile.***Laurens Leba Tukan Berikut
Susunan Badan Pengurus PHRI NTT Periode 2021-2026