SOE,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Egusem Piether Tahun, ST, MM bersama jajaran dan pihak Bank NTT cabang Soe pada Rabu, (19/5/2021) mengunjungi Galeri Kelompok UP2K wanita tani Sukamuju di desa Ajaobaki kecamatan Molo Utara hasil binaan Bank NTT Cabang Soe.
“Pemerintah sangat mendukung usaha kelompok tani yang terdiri dari ibu-ibu PKK. Kita suport. Kita harapkan agar bisa menang dalam festival ditingkat provinsi nanti,” ujar Bupati Epy Tahun memberikan suport.
Pimpinan Cabang Bank NTT Soe, Ratna Touor mengatakan, kunjungan Bupati dan jajaran perangkat daerah sebagai suatu bentuk dukungan Pemda TTS terhadap kelompok usaha Suka Maju yang mewakili Kabupaten TTS dalam festival desa binaan Bank NTT tingkat Provinsi NTT.
“Kelompok tani wanita Suka Maju ini merupakan wakil kabupaten TTS yang diikutsertakan bank NTT cabang Soe dalam festival produk unggulan desa binaan Bank NTT tingkat provinsi Nusa Tenggara Tinur (NTT). Hasil lomba dari festival ini baru akan diumumkan bulan Juli mendatang ini,” ucap pimpinan Cabang Bank NTT Soe Ratna Touor di Ajobaki.
Kelompok tani yang beranggotakan 15 orang perempuan adalah anggota Tim Penggerak PKK desa Ajaobaki yang diketuai Mariana Kase-Pinat dibentuk pada tanggal 16 Desember 2017 dengan jenis usahanya adalah produk pangan lokal dengan modal awal Rp. 2.500.000 hasil swadaya anggota kelompok dan kemudian mendapat pinjaman dari Bank NTT sebesar Rp. 50.000.000.
“Bentuk awalnya kita punya uang Rp 2,5 juta dari uang PKK dan kita pakai untuk pelatihan kemudian Rp 2,5 juta kita pakai sebagai Modal awal usaha dan pinjaman dari bank NTT Rp 50 juta. Selanjutnya ada juga bantuan Rp 25 juta untuk bangunan ini kemudian tahun berikutnya ada lagi Rp 5 juta untuk kita beli peralatan usaha. Setelah itu baru ada intervensi Dari dinas Koperindag dan lainnya termasuk pinjaman Rp 5 juta lagi dari bank NTT dan bantuan dari kementerian Rp 30 juta,” kata Meriana.
Mariana menguraikan, ada 32 jenis produk unggulan pangan lokal yang diproduksi kelompok tani wanita Suka maju yang terdiri dari stik ubi jalar ungu, stik ubi kuning, stik kentang, stik labu kuning , stik wortel, stik kacang hijau, stik jagung, stik Pisang, keripik singkong, kripik pisang, keripik pisang, keripik kentang, kripik ubi jalar ungu, keripik talas, kue rambut ubi jalar, jagung goreng, jagung bunga, kacang goreng, kacang telur, brownis singkong, brownis wortel, luat, kopi jahe, madu, instan kunyit, instan jahe, instan temulawak kopi, instan temulawak kuning, anggur pisang anggur jahe, kain tenun motif daerah dan souvernir.
Usaha yang digeluti kata Meriana dirasa cukup berkembang dilihat dari pendapatan yang diraup perbulannya. “Rata-rata pendapatan kami perbulan itu Rp 30-an juta. Tahun 2020 kemarin total pendapatan kami Rp 326 juta,” katanya.
Dikatakan Meriana, produk yang dihasilkan selain dijajakan di galeri mereka yang tepat berada di tepi jalan menuju obyek wisata Fatumnasi, juga dipasarkan ke Kupang dan Kota SoE. “Di Kupang ada dua tempat yang jual, kalau di SoE kita pasarkan lewat jaringan dinas koperindag dan galeri depan kantor bupati,” katanya.
Pihaknya berterimakasih kepada pihak Bank NTT yang telah mengikutkan mereka dalam ajang festival tersebut karena hal tersebut telah membantu mereka dalam mengenalkan produk pangan lokal yang dihasilkan dari bahan baku khas kabupaten TTS.**Paul Papa Resi
Editor: Laurens Leba Tukan