Petikan Sasando Iringi Komitmen Menteri Wihaji Tangani Stunting di NTT

25
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dalam acara jamuan malam di Rumah Jabatan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena. Hadir pula Wakil Ketua Komiai IV DPR RI Ahmad Yohan dan pimpinan OPD NTT, Selasa (24/6/2025). Foto: Ady Hau

Ramah tamah, nada tradisi, dan tekad bersama menyehatkan generasi penerus di NTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dari balik layar Studio TVRI Nusa Tenggara Timur, percakapan hangat bertajuk K’tong Ba’omong menggema. Dialog dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-32 itu menghadirkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ahmad Yohan. Mereka berbincang serius namun santai soal keluarga, stunting, air bersih, dan masa depan generasi muda di NTT.

Namun percakapan tidak berhenti di studio. Usai siaran langsung, rombongan menteri dan anggota parlemen itu digiring ke Rumah Jabatan Gubernur NTT. Di sana, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena menggelar jamuan sederhana namun hangat dalam acara ramah tamah. Hadir pula para staf ahli gubernur, para asisten sekda, pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT, hingga Kepala LLDIKTI Wilayah XV.

Suasana malam itu terasa berbeda ketika petikan alat musik khas Sasando mulai terdengar. Djitron Pah, musisi Sasando asal Rote, memetik dawai tradisi sambil membawakan lagu-lagu daerah. Nada-nada nostalgia berpadu dengan semangat perubahan.

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menegaskan komitmennya mendorong akselerasi program strategis BKKBN di Nusa Tenggara Timur. “Penanganan stunting harus dilakukan secara lintas sektor. Akses air bersih, pendidikan, hingga teknologi tepat guna akan terus kami dorong melalui kemitraan,” ujar Wihaji, Selasa (24/6/2025). Ia menilai NTT sebagai provinsi strategis yang menjadi prioritas pembangunan keluarga berkualitas.

Gubernur Melki Laka Lena menyambut baik sinergi yang ditawarkan pemerintah pusat. Ia menekankan bahwa program BKKBN tidak boleh berhenti pada angka. “Ini bukan sekadar statistik. Ini tentang wajah-wajah anak-anak kita yang akan mewarisi masa depan. Kolaborasi pusat dan daerah mutlak diperlukan,” katanya.

Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat gotong royong, musik Sasando seakan menjadi pengingat bahwa pembangunan bukan hanya urusan anggaran dan kebijakan, tapi juga soal merawat akar budaya dan memperkuat ikatan keluarga.*/Baldus/Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap