Bupati Sumba Tengah Gugah Nurani ASN: Jadikan Kerja sebagai Mezbah Pelayanan

134
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika memberikan arahan kepada ASN saat Apel Kekuatan di Lapangan Upacara Kantor Bupati Sumba Tengah, Rabu (25/6/2025). Foto: ProkopimSTeng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Matahari pagi baru saja mengintip di atas Lapangan Upacara Kantor Bupati Sumba Tengah saat Drs. Paulus S. K. Limu melangkah tegap ke podium. Di hadapan ratusan aparatur sipil negara yang berbaris rapi, Bupati Sumba Tengah itu menyampaikan pesan yang tak sekadar administratif. Ia menggugah hati dan memantik nurani.

“Lakukan semua tugas dengan sadar agar karier bersinar. Seperti bintang yang menerangi malam dan air yang mengalir terus memberi kehidupan,” ucapnya dengan lantang, seraya mengajak seluruh ASN, PPPK, dan tenaga kontrak untuk menunaikan pengabdian dengan disiplin dan bela rasa.

Apel kerja yang digelar Rabu pagi, (25/6/2025) itu tak hanya menjadi rutinitas seremonial. Bupati Paulus menggunakannya sebagai momentum konsolidasi batin dan kinerja jajaran Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. Di tengah deret ASN dan pimpinan perangkat daerah, ia menyuarakan empat relasi dasar yang mesti dijaga oleh para abdi negara: dengan sesama manusia, dengan alam, dengan diri sendiri, dan dengan Tuhan.

“Jika keempat relasi ini dijaga dengan baik, maka kebahagiaan akan menjadi bagian dari hidup kita,” tegasnya, disambut anggukan para pejabat struktural dan fungsional.

Namun pidato Bupati Paulus tak berhenti di ranah etis dan spiritual. Ia juga menyodorkan data konkret dan pekerjaan rumah besar: 4.415 kasus stunting, bayi 2T, dan underweight tersebar di 65 desa, termasuk lonjakan 85 kasus kesehatan di Desa Matawoga, desa dampingan khusus sang Bupati.

“Ini bukan angka, ini anak-anak yang sedang menanti uluran kasih dari kita semua,” ujarnya sambil menekankan pentingnya gotong royong antar OPD dalam menyediakan pangan bergizi bagi keluarga rentan, dari beras hingga telur.

Tak ingin retorikanya sekadar berhenti di podium, Bupati Paulus menetapkan Hari Kamis sebagai momentum khusus pertemuan lintas sektor. Sebuah ruang koordinasi antara dinas dan para pemangku kepentingan desa untuk membedah dan menindaklanjuti masalah stunting secara konkret.

Di akhir apel, suara Bupati Paulus meninggi namun lembut: “ASN dan tenaga kontrak harus melayani dengan cinta, dengan hati yang penuh belas kasih. Pemimpin adalah mereka yang berani menjadi yang terkecil dan melayani.”

Pesan itu bukan sekadar imbauan. Di Sumba Tengah yang keras namun hangat, Paulus Limu sedang merawat birokrasi agar tak kehilangan jiwa. Mengubah disiplin menjadi empati, dan kerja harian menjadi mezbah pelayanan.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap