Air, Padi, Visi Prabowo dan Jejak Kepala BBWS di Sumba Tengah

60
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II, Parlinggoman Simanungkalit ketika berkunjung ke Sumba Tengah, Kamis (19/6/2025). Foto: ProkopimSTeng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Parlinggoman Simanungkalit berdiri menatap hamparan tanah kering di Umbu Langang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Di hadapannya, bukan sekadar lahan tandus, tapi janji masa depan, air, sawah, dan pangan. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II itu datang membawa harapan, menindaklanjuti percakapan awalnya dengan Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, di Kupang, (6/5/2025) lalu.

Sumba Tengah, yang kini menyandang status sebagai daerah penyangga ketahanan pangan nasional, tengah berpacu dengan waktu. Di wilayah yang petaninya masih mengandalkan tadah hujan, air bukan hanya kebutuhan, tapi penentu arah pembangunan. Itu sebabnya, dua embung besar dan sumur bor masuk daftar prioritas pembangunan yang diusulkan Bupati Paulus.

Dalam kunjungan kerja pada Kamis (19/6/2025) itu, Simanungkalit bersama tim BBWS meninjau langsung titik-titik krusial, sumber air Pamalar di Umbu Langang, serta dua lokasi calon embung besar Laitabuk di Tanamodu dan Kameli Mabu di Dasa Elu. Dari balik helm proyeknya, Simanungkalit menegaskan satu hal, komitmen pemerintah pusat.

“Tahun ini ada empat lokasi prioritas embung di Nusa Tenggara Timur. Salah satunya di Sumba Tengah. Kami serius mendukung pengelolaan air demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Tak hanya menyentuh sisi teknis, ia juga menyelipkan apresiasi kepada masyarakat dan jajaran pemerintah daerah. “Teman-teman di lapangan sudah bekerja dengan hati, kami pun menerima dengan hati. Asal semua serius, ini bisa cepat diwujudkan,” katanya. Bahkan, BBWS mempertimbangkan penambahan dua lokasi baru dalam program pengembangan embung tahun ini, asal proses perencanaan dan administrasinya bisa segera dirampungkan.

Bupati Paulus menyambut baik komitmen itu. Di hadapan tim BBWS, ia menegaskan kembali posisi strategis Sumba Tengah dalam peta pangan nasional. Pemerintah daerah, katanya, sedang menggarap lahan baru seluas 1.000 hektare untuk padi sawah organik, padi ladang, dan hortikultura.

“Air adalah kunci. Tanpa itu, upaya untuk ketahanan pangan dan mendukung program makan bergizi gratis dari Presiden Prabowo akan sulit tercapai,” ujar Bupati Paulus didampingi Wakil Bupati Sumba Tengah Martinus Umbu Djoka dan Pimpinan PT Bumi Indah Melkianus Lubalu.

Simanungkalit menanggapi dengan anggukan singkat. Di tangannya tergenggam peta lokasi, tapi yang dibacanya lebih dari kontur dan koordinat, melainkan kehendak rakyat yang mendambakan kehidupan lebih baik lewat irigasi dan embung.

Hari itu, sinergi pusat dan daerah tak hanya tergambar dalam pernyataan resmi, tapi terjejak di ladang-ladang kering yang akan segera dialiri air. Sumba Tengah menanti, dan langkah-langkah dari kunjungan ini mungkin akan dikenang sebagai awal dari musim yang baru.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap