
Gubernur Melki Laka Lena dan Wakilnya Johni Asadoma memimpin langsung koordinasi nasional penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Fokus utama, pelayanan publik tak boleh lumpuh.
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Langit sore Flores Timur belum sepenuhnya pulih dari abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang kembali meletus pada Selasa, (17/6/2025) pukul 17.35 WITA. Namun di Kupang, sejak pagi berikutnya, Pemerintah Provinsi NTT telah bersiaga penuh.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena memimpin langsung rapat koordinasi darurat secara virtual, didampingi Wakil Gubernur Johni Asadoma. Rapat yang berlangsung sejak pukul 10.30 WITA itu melibatkan jajaran kementerian pusat: Menteri Sosial, Kepala BNPB, Badan Geologi Kementerian ESDM, BMKG, Bupati Flores Timur, Bupati Sikka, hingga pimpinan TNI-Polri dan OPD terkait.
“Kita komitmen penuh. Pelayanan publik tak boleh lumpuh. Masyarakat yang mengungsi harus dilayani dengan sepenuh hati,” ujar Melki, tegas namun tenang, dari Polandia dalam rapat zoom, Rabu (18/5/2025).
Gubernur Melki menekankan tiga hal utama dalam fase tanggap darurat ini yakni distribusi air bersih, ketersediaan masker, dan makanan siap saji. Ia juga meminta BNPB dan Kemensos mempercepat pengiriman obat-obatan dan logistik ke posko-posko pengungsian yang tersebar di desa-desa sekitar kaki Lewotobi.
“Petugas kesehatan harus aktif, mengecek kondisi pengungsi secara rutin. Jangan sampai ada yang terabaikan,” katanya.
Lewotobi Laki-laki adalah satu dari dua kawah kembar legendaris di Flores Timur. Ketika ia kembali menggeliat, warga kembali mengungsi. Banyak dari mereka yang mengungsi dengan trauma letusan sebelumnya, yang sudah terjadi sejak awal 2024.
Wakil Gubernur Johni Asadoma turut memperkuat arah kebijakan dengan menekankan pentingnya pengorganisasian masyarakat menuju zona aman. “Kita butuh SDM yang cukup dan sarpras yang memadai. Saya minta semua bekerja sesuai SOP yang ada, negara harus benar-benar hadir di saat genting ini,” ujarnya.
Di tengah situasi genting, rapat koordinasi itu menjadi ruang sinergi lintas lembaga. TNI dan Polri menyiapkan personel untuk membantu evakuasi. Dinas Kesehatan mendirikan klinik darurat di beberapa titik. Relawan lokal mulai membagikan masker kepada warga yang tetap bertahan di desa-desa.
“Setiap tingkatan harus punya forum koordinasi. Kita ingin semua berjalan cepat dan terarah,” tutur Gubernur Melki menutup arahannya.
Gunung Lewotobi mungkin kembali meletus, tapi Pemerintah Provinsi NTT tak diam. Gubernur dan Wakil Gubernurnya kini berdiri di garis depan, memastikan bahwa dalam setiap letusan, negara selalu lebih dulu hadir.*/SP/Laurens Leba Tukan