Laskar Kota Kaya dan Mimpi Hijau di Ape Buan

205
Stadion Ape Buan di Desa Sukutokan, Kecamatan Klubagolit, Adonara, Kabupaten Flores Timur. Foto: Rio Persi, sumber: AFN

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Usianya hampir 60 tahun. Rambutnya mulai memutih. Tapi saat peluit pertandingan dibunyikan, Arifudin Anwar seolah lupa usia. Sang kapten Armada FC Adonara itu tetap berlari, menggiring bola, dan memompa semangat rekan-rekannya seperti remaja yang baru jatuh cinta pada sepakbola.

“El Capitano,” begitu ia disapa, tak pernah absen dalam pusaran turnamen-turnamen bergengsi di Adonara dan sekitarnya. Mulai dari Kolimasang Open 2023, Piala Gading Lamalaka, Waiwadan Cup, hingga Riangduli Open 2025, nama Armada FC selalu terdaftar, selalu siap tempur, dan selalu meninggalkan kesan.

Kini, mereka kembali. Bersiap menantang lawan-lawan di Turnamen Apebuan Cup I 2025. Sebuah ajang baru, namun penuh makna, karena digelar di tempat yang belakangan menjadi buah bibir: Stadion Ape Buan.

Dibangun bukan oleh negara, bukan pula lewat anggaran daerah, stadion ini berdiri megah di atas tanah milik keluarga. Sebuah mimpi hijau yang lahir dari kecintaan pada sepakbola, lalu menjelma menjadi tempat yang dituju banyak harapan. Di sinilah, kata sebagian orang, “Adonara menemukan denyut jantungnya kembali.”

“Sepakbola bukan hanya soal menang dan kalah,” ujar Arifudin, seusai latihan ringan di sore hari. “Kita mengolah raga, batin, dan rasa. Merangkul persaudaraan, dan merekatkan persahabatan.” Kalimat itu sudah seperti mantra. Diulang-ulang, tidak sekadar sebagai motivasi, tapi sebagai filosofi hidup.

Simbol Kemajuan Olaharga di Flotim

Di luar lapangan, Ape Buan bukan sekadar stadion. Ia adalah simbol kemajuan infrastruktur olahraga di Flores Timur, dibangun dengan semangat gotong royong dan semangat komunitas. Rumputnya rapi, tribun penonton bersih, dan suasananya meneduhkan. Tak heran jika nama stadion ini kini dibicarakan di setiap sudut pertemuan para pegiat bola.

“Ini bukan hanya milik satu keluarga. Ini milik kita semua. Ini rumah sepakbola Adonara,” ujar salah seorang tokoh muda yang terlibat dalam pembangunan. Banyak yang merasa bangga, bahkan takjub, pada kenyataan bahwa stadion ini berdiri tanpa satu pun sentuhan APBD.

Namun, di tengah euforia itu, para pecinta bola juga diingatkan untuk menjaga sikap dan kedewasaan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dalam setiap pertandingan, ada harapan agar wasit tetap netral dan adil, serta para pemain dan suporter mampu menahan diri dari emosi yang tak perlu.

Turnamen Apebuan Cup I 2025 baru akan digelar, tapi atmosfernya telah terasa. Dan Armada FC, tim asal Desa Adonara, Kecamatan Adonara telah bersiap menorehkan kisah baru. Mereka bukan favorit juara. Tapi mereka selalu jadi bagian penting dari cerita.

Karena dalam sepakbola Adonara, ada gairah, ada jiwa, dan ada Arifudin Anwar yang masih terus berlari untuk mimpi-mimpi kecil yang tak pernah padam.*/Ipul/AFN/Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap