
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Di tengah dorongan masyarakat Sumba Tengah untuk meningkatkan pelayanan keamanan, Bupati Paulus S. K. Limu mengambil langkah strategis: menyiapkan lahan khusus untuk pendirian markas besar Kepolisian Resor (Polres) Sumba Tengah.
Langkah ini dikukuhkan dalam rapat koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Rabu (11/6/2025). Bertempat di ruang rapat bupati, pertemuan itu membahas satu agenda krusial: percepatan proses balik nama sertifikat lahan milik Pemkab agar bisa segera diserahkan kepada institusi Polri.
“Ini bukan sekadar urusan administrasi pertanahan,” kata Paulus Limu dalam rapat itu. “Ini tentang masa depan keamanan dan ketertiban masyarakat Sumba Tengah. Polres harus segera hadir secara utuh di daerah ini.”
Lahan yang dimaksud terletak di kawasan strategis Waibakul. Di atasnya akan dibangun Kantor Polres, rumah dinas Kapolres, dan rumah dinas Wakapolres. Selama ini, Sumba Tengah masih bergantung pada Polres Sumba Barat yang berjarak puluhan kilometer dan kerap tak responsif terhadap dinamika keamanan lokal.
Bersama Kepala BPN Beci Salomi Dopong dan sejumlah pejabat teknis dari Dinas PUPR, Badan Keuangan Daerah, Kesbangpol, hingga Bagian Hukum, Paulus menggarisbawahi pentingnya “berpikir cepat, bertindak tepat.” Bila dokumen rampung, sertifikat akan segera dibawa ke Jakarta untuk pembahasan di Kementerian PAN-RB.
Di tingkat pusat, pembangunan Polres baru harus mendapat lampu hijau dari Kementerian PAN-RB, Mabes Polri, dan Kementerian Keuangan. Namun, Pemda sudah mengambil ancang-ancang sejak sekarang.
“Jangan tunggu bola. Kita jemput dan antarkan sendiri,” ujar Paulus, menegaskan bahwa pemerintahannya tak ingin proses itu tersendat di birokrasi teknis.
Wacana pembentukan Polres Sumba Tengah sejatinya sudah bergulir sejak pemekaran kabupaten ini dari Sumba Barat pada 2007. Namun tanpa dukungan lahan dan dokumen legal, rencana itu selalu terbentur dinding formalitas.
Dengan kesiapan lahan dari pemerintah daerah, satu simpul besar akhirnya bisa dibuka. “Ini komitmen politik untuk keamanan warga,” kata seorang pejabat yang terlibat dalam proses tersebut.
Langkah Bupati Paulus Limu ini menambah satu lagi daftar ikhtiar pembangunan institusi di kabupaten muda itu dari perbaikan infrastruktur jalan dan irigasi, penguatan layanan dasar, hingga kini, membangun fondasi bagi kehadiran negara melalui kepolisian.
Jika semua berjalan sesuai rencana, Polres Sumba Tengah akan segera berdiri bukan hanya sebagai simbol, tapi juga sebagai jantung pelayanan keamanan yang lebih cepat, tanggap, dan dekat dengan rakyat.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan