Tiga Tamu di Ruang Gubernur

471
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena ketika menerima tiga rombongan tamu di Ruang Kerjanya pada Rabu (7/5/2025). Dari pimpinan GMIT Elima Lasiana, Ketua Umum Special Olympics Indonesia (SOIna), Warsito Ellwein, bersama Ketua SOIna NTT, Christian Mboeik serta Mama Ruku, penjaga cita rasa yang melegenda yang setia menyajikan menu makanan untuk Gubernur NTT sejak kepemimpinan Herman Musakabe. Foto: Edy Naga

Dari Festival Budaya di Pantai Lasiana, Olimpiade Disabilitas, hingga  Mama Ruku, penjaga cita rasa yang melegenda yang setia menyajikan menu makanan untuk Gubernur NTT sejak kepemimpinan Herman Musakabe

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ruang kerja Gubernur Nusa Tenggara Timur, Rabu pagi (7/5/2025), tak pernah benar-benar sepi. Hari itu, tiga tamu datang bergiliran. Dari pemimpin jemaat gereja, pengurus olahraga disabilitas, hingga pemilik warung makan legendaris. Semuanya membawa cerita, rencana, dan harapan untuk NTT.

Pertemuan pertama dimulai dengan suara hangat Pdt. Trovia Niap Ratu Edo, S.Th., Ketua Majelis Jemaat Elim Lasiana. Ia datang bersama jajaran majelis untuk menyampaikan rencana pelaksanaan Elim Festival 2025. Agenda tahunan ini akan digelar pada 12–14 Mei di Pantai Lasiana, Kota Kupang, sebagai bagian dari perayaan Bulan Budaya dan Bahasa.

“Festival ini penting, bukan sekadar hiburan. Ini ruang bagi warga untuk merayakan jati diri budaya mereka,” ujar Pdt. Trovia.

Gubernur NTT menyambut baik rencana itu. Ia menyatakan dukungan penuh dari pemerintah provinsi. “Ini bukan hanya pesta budaya, tapi panggung kita menyatakan bahwa NTT adalah rumah bersama, dengan warisan budaya yang luar biasa,” katanya.

Belum sempat kopi pagi benar-benar tandas, tamu kedua tiba. Ketua Umum Special Olympics Indonesia (SOIna), Warsito Ellwein, bersama Ketua SOIna NTT, Christian Mboeik, melangkah masuk. Mereka membawa kabar penting: NTT dipercaya menjadi tuan rumah Pekan Special Olympics Indonesia 2026.

“Ini bukan hanya tentang olahraga,” kata Warsito. “Ini tentang pengakuan atas potensi penyandang disabilitas dan semangat inklusivitas yang sedang tumbuh di daerah-daerah.”

Gubernur merespons dengan antusias. “Kami siap menyambut dan menyukseskan ajang ini. Terima kasih atas kepercayaan kepada NTT,” ujarnya.

Menjelang siang, tamu terakhir datang. Ia tidak membawa proposal acara atau undangan seremoni. Mama Ruku, pemilik RM Dahlia, datang dengan kisah panjang pengabdiannya. Sejak era Gubernur Herman Musakabe hingga kini, ia setia menyuplai konsumsi untuk pemimpin daerah.

“Bukan sekadar penyedia makanan, Mama Ruku adalah penjaga rasa dan tradisi,” ujar Gubernur. Ia menyebut perempuan itu sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan kuliner pemerintahan NTT.

“Semoga Mama bisa terus menularkan ilmunya dan membimbing generasi baru dalam mengangkat pangan lokal.”

Hari itu, ruang kerja Gubernur menjadi semacam panggung kecil dari wajah NTT yang lebih besar: spiritual, inklusif, dan penuh cita rasa. Tiga tamu, tiga dunia berbeda, satu semangat: membangun NTT dari akar yang paling kuat yaitu budaya, solidaritas, dan rasa.*/llt/edy

Center Align Buttons in Bootstrap