Melambung Bersama Bank NTT, Yohanis Landu Praing Didukung DPRD Menuju Kursi Dirut

48
Pimpinan Komisi III DPRD NTT. Dari Kiri: Vinsenisus Pata, Yohanes De Rosari, dan Refafi Gah

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Di antara lantai-lantai tinggi Gedung Sasando kantor Gubernur NTT, wacana penetapan Direktur Utama Bank NTT kian menghangat. Nama Yohanis Landu Praing, sosok yang sebelumnya mungkin hanya dikenal dalam lingkaran teknokrat keuangan, kini menjadi poros pembicaraan. Kinerjanya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank NTT tak hanya menarik perhatian internal bank, tapi juga menuai pujian dari DPRD.

“Pak Yohanis ini bukan tipe pejabat yang cari panggung, tapi kerja nyatanya kelihatan,” kata Refafi Gah, Sekretaris Komisi III DPRD NTT, saat ditemui Rabu (23/4/025). Ia menyebut peningkatan laba bank dan keterbukaan dalam forum-forum resmi sebagai dua indikator kunci mengapa DPRD mendorongnya jadi Dirut definitif.

Tapi lebih dari sekadar angka, Yohanis dianggap membawa strategi penyelamatan yang visioner. Saat Bank NTT di ujung tanduk, terancam diturunkan statusnya menjadi Bank Perkreditan Rakyat, ia memilih jalur yang tak populer tapi strategis. Membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jatim.

“Kalau dulu kita teruskan kerja sama dengan DKI, bisa-bisa kita cuma jadi anak tiri,” ujar Ketua Komisi III Yohanes De Rosari. Ia menyebut negosiasi Yohanis sebagai langkah yang tidak hanya cerdas secara bisnis, tapi juga berani secara politik. “Beliau bukan sekadar menghindari jebakan, tapi tahu betul ke mana arah angin industri perbankan,” ujar Yohanes De Rosari, politisi Golkar dari Dapil NTT VI.

Pendapat senada dilontarkan Wakil Ketua Komisi III, Vinsensius Pata. Menurutnya, ada empat alasan utama mengapa Yohanis layak naik kelas: pemahaman mendalam soal manajemen perbankan, jejaring luas, ketajaman dalam negosiasi, dan tentu saja—karakter yang santun tapi tegas.

Meski DPRD sepakat mendorongnya, keputusan akhir tetap di tangan pemegang saham pengendali. Gubernur NTT, sebagai kepala daerah sekaligus pemegang saham utama, menjadi penentu tunggal arah kapal Bank NTT selanjutnya.

Namun, bila melihat peta dukungan dan rekam jejak sejauh ini, kans Yohanis Landu Praing untuk menanggalkan status Plt dan mengenakan jas Dirut penuh tampaknya kian besar.

Jika itu terjadi, Bank NTT tak sekadar akan memiliki pemimpin baru, melainkan nakhoda yang telah lebih dulu membuktikan kepiawaian di tengah gelombang.*/)ab/llt

Center Align Buttons in Bootstrap