
Dalam lawatan kerja perdananya ke Alor, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menjadikan lebih dari sekadar seremonial. Dia bawa bantuan miliaran dan agenda besar untuk pendidikan, pertanian, dan dapur rakyat.
KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM – Rabu (16/4/2025). Waktu baru menunjukkan pukul 08.00 pagi ketika pesawat Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mendarat di Bandara Mali, Kabupaten Alor. Ia disambut semarak budaya. Tarian penjemputan, pengenaan busana adat, dan deretan pejabat yang berjejer rapi mulai Bupati Iskandar Lakamau, Wakil Bupati Rocky Winaryo, jajaran Forkopimda hingga Ketua DPRD Paulus Brikmar.
Itu bukan sekadar kunjungan basa-basi. Dalam waktu yang tak lebih dari 10 jam, Gubernur Melki menggelar safari kerja padat, membagi miliaran rupiah, mengecek dapur masyarakat, dan bertemu kepala-kepala sekolah untuk ditanya satu per satu.
“Setiap sentimeter tanah di Alor adalah tanggung jawab kami. Kalau tidak kami datangi sekarang, kapan lagi?” ujarnya, sesaat sebelum meninggalkan ruang VIP bandara Mali dilansir dari mediakupang.pikiran.rakyat.com
Dari GAMKI ke Dapur Rakyat
Usai rehat singkat, Gubernur langsung menggelar pertemuan dengan para pengurus Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI). Di sana hadir Ketua DPD GAMKI NTT terpilih Winston Rondo, Ketua DPC Alor Demas Mautuka, dan panitia Paskah. Mereka berbincang soal kolaborasi pawai Paskah dan peran anak muda dalam pembangunan sosial.
Dari ruang diskusi, Gubernur beralih ke keramaian jalan protokol Kalabahi. Di SMAN 2 Kalabahi, ratusan warga menyambutnya. Orang tua, remaja, anak-anak—semuanya tumpah ruah. Tak ada pagar pembatas, tak ada jarak kekuasaan. Gubernur berjalan kaki hampir setengah kilometer, berjabat tangan dengan peluh rakyat.
Di wilayah Kadelang, ia berhenti di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Yayasan Abdi Mulia. Di sini, tak ada podium. Gubernur turun langsung ke dapur, mengecek bahan masakan, jam kerja, hingga honor para tenaga dapur.
“Apa sudah sesuai UMR? Sudah dibagi ke ibu hamil dan menyusui?” tanyanya tajam. Pengurus Yayasan, Mulyawan Djawa, menjelaskan: semuanya sesuai juknis, kecuali distribusi untuk ibu hamil yang tertunda karena kekurangan ompreng.
“Kalau begitu, itu harus diselesaikan segera,” kata Melki.
Miliaran untuk Masa Depan
Sore menjelang, rombongan Gubernur tiba di SMAN 3 Kalabahi. Di sini, pertemuan formal digelar bersama para Kepala SMA dan SMK. Melki Laka Lena tak hanya mendengarkan laporan. Ia memanggil langsung kepala sekolah yang tak hadir, dan mempertanyakan alasan absensi.
Puncak kunjungan adalah pengumuman bantuan dana dari Pemerintah Provinsi NTT Rp7,6 miliar untuk sektor pendidikan SMA/SMK dan Rp9 miliar untuk sektor pertanian. Total Rp16,6 miliar dikucurkan hanya dalam setengah hari kunjungan.
“Ini bukan hadiah. Ini hak rakyat Alor. Kami hanya menyalurkan,” kata Gubernur, disambut tepuk tangan hadirin.
Jalan Terus ke Lautan
Usai santap siang bersama, Gubernur Melki Laka Lena menutup agendanya dengan menyambangi Puskesmas Alor Kecil. Ia menyeberangi lautan menggunakan speedboat menuju Kabupaten Lembata untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja.
Dari balik debur ombak, tersirat satu pesan jelas bahwa di bawah duet Melki-Johni, pembangunan bukan janji kosong, tapi rangkaian tindakan nyata.
“Mohon doakan kami. Kami ingin membangun NTT mulai dari desa, dari pinggiran. Dan Alor, adalah salah satu prioritas kami. Salam hormat dari Pak Wagub Johni Asadoma untuk Masyarakat Alor,” ujar Melki.*/)oma/llt