Jejak BBM dan Isu Air di Kupang

226
Tim Gabungan ketika melakukan sidak di SPBU 5485116 TDM di Kupang, Rabu siang (16/4/2025). Foto:HumasPertamina

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Panas siang menggigit kulit ketika sekelompok orang berseragam merah, biru dan berbaju putih memasuki pelataran SPBU 5485116 TDM di Kupang, Rabu siang (16/4/2025). Satu per satu mereka membentangkan alat penguji, membuka tutup tangki pendam, dan meneteskan cairan dari nozzle ke tabung uji. Seperti adegan di laboratorium jalanan, cairan bening kekuningan itu diperiksa: apakah ia bahan bakar murni, atau mengandung air seperti yang dituduhkan banyak orang selama sepekan terakhir.

“Kalau ada air, kami akan lihat langsung di dasar tabung. Tapi hari ini semua jernih,” kata Dany Sanjaya, Sales Branch Manager Retail NTT Pertamina Patra Niaga, yang memimpin inspeksi teknis siang itu.

Inspeksi ini bukan kegiatan rutin biasa. Ispeksi digelar mendadak setelah video viral memperlihatkan bahan bakar dari salah satu SPBU di Kupang berubah warna menjadi kehijauan dan diklaim merusak kendaraan. Tuduhan menyebar cepat. Grup WhatsApp keluarga, forum sopir angkot, hingga platform TikTok lokal dipenuhi kabar bahwa BBM tercemar air. Warga panik. Antrean di SPBU sempat menurun drastis.

Krisis Kepercayaan

Kehadiran tim gabungan ini adalah jawaban atas keresahan publik. Di balik mereka berdiri lembaga-lembaga penyangga kepercayaan masyarakat: Hiswana Migas DPC NTT, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda NTT, Dinas ESDM Provinsi NTT, GMKI Kupang, hingga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan NTT.

Mereka tak hanya menguji takaran nozzle atau mengintip dasar tangki pendam. Tim juga memeriksa dokumen pengiriman BBM dari depo Pertamina Rewulu, Yogyakarta, tempat bahan bakar untuk wilayah ini berasal. Semua prosedur ditelusuri, dari hulu ke hilir.

“SPBU itu ujung tombak, tapi kita harus lihat rantainya,” ujar Victor Tade, Kepala Bidang ESDM Provinsi NTT, sambil memperhatikan proses pengujian densitas solar.

Membedah Kecurigaan

Yang menarik, tidak ditemukan satu pun bukti bahwa BBM tercemar air. Dari dua SPBU yang diuji, hasilnya konsisten: takaran sesuai, kandungan air nihil, dan kualitas bahan bakar memenuhi standar Ditjen Migas.

Dany Sanjaya menjelaskan bahwa setiap SPBU wajib melakukan pengecekan kualitas harian. “Kami juga punya sistem monitoring logistik dari depo hingga nozzle. BBM kami telah melalui uji di LEMIGAS,” katanya. LEMIGAS, atau Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi, adalah lembaga pengujian resmi di bawah Kementerian ESDM.

Namun isu tetap bergulir. Ketua Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, menyebut kemungkinan ada faktor lain yang memicu kerusakan kendaraan. “Bisa jadi kendaraan mengisi dari tempat tidak resmi. Atau wadah penyimpanan konsumen sendiri terkontaminasi air. Kita tidak bisa langsung menyalahkan SPBU.”

Narasi Viral, Fakta Senyap

SelatanIndonesia.com menelusuri sejumlah rekaman video viral yang diklaim sebagai bukti pencampuran air dalam BBM. Beberapa video memperlihatkan bensin berubah warna dalam botol bening. Namun, tidak ada satu pun yang memuat data lokasi SPBU, bukti pengujian laboratorium, atau laporan resmi ke lembaga terkait. Beberapa bahkan menampilkan kondisi BBM dari jeriken bekas.

“Kami menyebut itu sebagai hoaks. Sudah kami investigasi dan tidak ada dasar validnya,” tegas Victor Tade.

Meski begitu, Victor tak memungkiri bahwa krisis kepercayaan bisa terjadi jika distribusi BBM tidak diawasi secara ketat. Ia mendorong SPBU untuk semakin terbuka kepada publik dalam menyampaikan kualitas produk dan prosedur uji harian.

Antara Logika dan Kepanikan

Kupang memang bukan Jakarta. Tapi penyebaran hoaks di kota ini menunjukkan bahwa disinformasi tak mengenal batas geografis. “Masyarakat perlu lebih kritis, jangan langsung percaya video yang belum jelas asal-usulnya,” kata FX. Alain Niti Susanto, Ketua Hiswana Migas DPC NTT.

Polda NTT melalui Panit 1 Tipidter, A. Marco Diaz, menyatakan komitmen untuk terus mengawal proses distribusi energi. “Kami akan tindak tegas jika ada pelanggaran, tapi hari ini hasilnya clear,” ucap Marco.

Pentingnya Transparansi dan Literasi Energi

Laporan ini berujung pada satu kesimpulan: transparansi dalam rantai distribusi energi sangat menentukan kepercayaan publik. Jika informasi tidak disampaikan terbuka, celah bagi kabar bohong akan selalu ada.

Pertamina sendiri menyatakan akan terus memperkuat edukasi publik terkait kualitas dan spesifikasi BBM. Mereka juga membuka kanal pengaduan resmi jika masyarakat mengalami keluhan yang berhubungan dengan bahan bakar.

“Tidak cukup hanya jualan BBM berkualitas. Kami juga harus memastikan masyarakat tahu kualitas itu dari mana,” ujar Dany Sanjaya.*/)llt

Center Align Buttons in Bootstrap