
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Suara tawa anak-anak memecah keheningan siang di halaman Panti Asuhan Sonaf Maneka, Senin (14/4/2025). Hari itu, mereka tak hanya menerima bantuan sembako, tetapi juga perhatian tulus dari para petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kupang. Di bawah langit yang bersahabat, kehangatan kasih manusia dipertemukan dalam kegiatan bakti sosial yang sederhana namun sarat makna.
Dalam rangka menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 yang mengusung tema “Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat”, Lapas Kupang menyelenggarakan aksi sosial dengan mengunjungi Yayasan Katolik Sonaf Maneka. Di bawah kepemimpinan Kalapas Antonius H. Jawa Gili, rombongan yang juga terdiri dari Dharma Wanita Persatuan Lapas Kupang, menyerahkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya.
Namun, yang hadir bukan sekadar paket berisi beras dan minyak goreng. Yang mereka bawa adalah pesan: pemasyarakatan bukan hanya soal tembok dan jeruji, melainkan juga soal jiwa dan kemanusiaan.
“Ini bentuk rasa syukur kami. Kami datang tidak hanya untuk memberi, tapi juga untuk mendengar, merasakan, dan menjadi bagian dari masyarakat,” ujar Antonius dalam sambutannya.
Maria Imakulata Bulu Manu, Kepala Panti, menyambut rombongan dengan mata berkaca-kaca. Baginya, kehadiran Lapas Kupang adalah bukti bahwa solidaritas masih hidup, meski datang dari tempat yang selama ini sering hanya dikenal lewat sisi gelapnya.
“Terima kasih karena telah hadir dan membawa cinta kasih kepada anak-anak kami. Ini bukan hanya bantuan, ini harapan,” ucap Maria, menahan haru.
Kegiatan ini menjadi bagian dari transformasi wajah pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan inklusif. Antonius berharap, gerakan berbagi ini tak berhenti sebagai seremonial tahunan, tetapi menjadi napas baru dalam tubuh birokrasi pemasyarakatan.
“Penjara bukan menara gading. Kami ingin Lapas Kupang hadir sebagai institusi yang memanusiakan manusia, baik di dalam maupun di luar tembok,” tutupnya.*/)mm/llt