Ketika Bupati Jadi Pelatih, Obor PON 2028 Berkobar di Rote Ndao

Dari ujung Selatan Indonesia, semangat olahraga dinyalakan kembali. Di tangan seorang bupati yang juga nakhoda KONI, Rote Ndao bersiap unjuk gigi di pentas nasional.

 BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Sabtu pagi, (12/4/2025), halaman Kantor Bupati Rote Ndao tak hanya dipenuhi barisan pejabat dan pengurus olahraga, tapi juga gelora semangat baru yang jarang terlihat di arena birokrasi, semangat juang atletik.

Ketua Umum KONI Provinsi Nusa Tenggara Timur, DR. Josef Nae Soi, datang jauh-jauh dari Kupang bukan sekadar untuk melantik pengurus baru. Di tangannya, bendera KONI diserahkan langsung kepada Paulus Henuk, Bupati Rote Ndao, yang kini resmi menjabat Ketua Umum KONI Rote Ndao periode 2025–2030.

“Ini bukan hanya pelantikan, ini adalah deklarasi semangat. Kita nyalakan kembali obor olahraga dari tanah selatan,” kata Paulus dalam sambutannya, tegas dan penuh keyakinan.

Rote Ndao, wilayah terluar Indonesia yang lebih sering dibicarakan karena pantai dan wisata baharinya, kini ingin dikenal lewat arena olahraga. Paulus Henuk tak main-main. Di hadapan tamu undangan, termasuk Wakil Bupati Apremoi Dethan, Sekda Jonas M. Selly, dan jajaran pejabat daerah, ia menyatakan ambisinya. Menjadikan KONI sebagai mesin pembangun karakter dan prestasi anak muda Rote Ndao.

Dengan 21 cabang olahraga aktif dan terbanyak di NTT, Rote Ndao punya amunisi, tinggal bagaimana menajamkan strategi. Paulus mengajak seluruh elemen olahraga, dari pelatih hingga atlet, untuk membangun kolaborasi yang inklusif. “KONI harus menjadi rumah besar bagi semua insan olahraga,” ujarnya.

Tapi ambisi Rote tak berhenti di situ. PON XXII yang akan digelar tahun 2028 di NTT dan NTB menjadi target jangka menengah. Paulus secara terbuka menyatakan kesiapan Rote Ndao menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan. Ia bahkan siap mencatat sejarah: mengirimkan atlet unggulan sekaligus menjamu cabang-cabang tertentu jika dipercaya.

Josef Nai Soi menyambut optimisme itu dengan antusias. Ia menyebut langkah Rote Ndao sebagai bukti bahwa olahraga tak lagi berada di pinggiran narasi pembangunan. “Rote Ndao sedang memimpin dari belakang,” katanya, mengutip istilah klasik tentang kepemimpinan sunyi yang efektif.

Kini, dengan struktur baru dan semangat yang membara, obor olahraga telah menyala dari Selatan NKRI. Pertanyaannya, mampukah Rote menjaga nyalanya hingga PON tiba?

Berikut komposisi Pengurus Harian KONI Kabupaten Rote Ndao Periode 2025-2030:

Berikut komposisi Pengurus Harian KONI Kabupaten Rote Ndao Periode 2025-2030: