
LEMBOR,SELATANINDONESIA.COM – Suasana Puskesmas Lembor, Manggarai Barat, mendadak semarak. Bukan karena ada pasien penting, tapi karena kedatangan orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur. Gubernur Melki Laka Lena hadir langsung untuk memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Cek Kesehatan Gratis, bukan sekadar janji di atas kertas.
“Hari ini kita mau buktikan bahwa pelayanan kesehatan gratis itu nyata. Rakyat harus bisa merasakan langsung tanpa biaya,” tegas Melki, di depan puluhan tenaga medis dan ratusan warga yang memadati halaman puskesmas, Sabtu (12/4/2025).
Pemeriksaan Gratis, Antusiasme Tinggi
Sebanyak 212 warga memanfaatkan layanan gratis hari itu. Pemeriksaan mencakup cek tekanan darah, gula darah, pemeriksaan ISPA, hingga edukasi gizi. Fransisca Ratyati Babur dari Kampus Kesehatan Lembor menyebut penyakit terbanyak adalah hipertensi, ISPA, dan diabetes.
Antusiasme warga disebut tak lepas dari momen spesial nasional. “Ini kado ulang tahun Pak Prabowo. Kesehatan gratis untuk rakyat,” ujarnya tersenyum.
Stunting Masih Jadi PR Serius
Meski pelayanan meningkat, wilayah ini masih bergulat dengan tantangan lama, stunting. Hingga Maret, tercatat 86 kelahiran dari 436 ibu hamil, tanpa kematian ibu, namun ada lima kematian bayi. Angka prevalensi stunting mencapai 9,5 persen.
“Kami kerahkan tenaga gizi ke tiap desa. Pendekatan kami bukan cuma medis, tapi menyentuh pola hidup keluarga. Ayah dan ibu harus terlibat aktif,” kata Fransisca.
Dari Lembor ke Dunia: Peluang Kerja bagi Perawat
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga memperkenalkan program strategis bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat. Pemerintah provinsi membuka jalur resmi dan legal bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri.
“Yang penting siap secara mental, fisik, dan administrasi. Jepang, Jerman, Timur Tengah, semua terbuka. Tapi jalurnya harus bersih dan dijamin pemerintah,” ujar Melki disambut tepuk tangan 53 perawat Lembor yang jadi target awal program.
Tak hanya itu, ia juga membuka akses beasiswa untuk dokter spesialis seperti anestesi, kandungan, dan penyakit dalam. “Ajukan dulu lima nama. Kita dahulukan kampus negeri,” tambahnya.
Fasilitas Terbatas, Tekad Tak Surut
Meski program berjalan, fasilitas puskesmas masih jauh dari kata ideal. Kepala puskesmas mengajukan tambahan ambulans, perbaikan bangunan yang mulai rusak, dan tenaga dapur serta laundry yang masih minim.
“Ini akan kita tindak lanjuti. Kalau SDM dan fasilitasnya tidak lengkap, pelayanan tak akan maksimal,” janji Melki sambil meninjau ruang pelayanan yang tampak sesak.
Langkah Lanjut: Labuan Bajo dan Daerah Lain
Setelah Lembor, Melki melanjutkan kunjungannya ke Puskesmas Labuan Bajo. Fokusnya sama: memastikan layanan kesehatan gratis berjalan merata, dan penanganan stunting makin terintegrasi.
“Ini bukan program lima tahun. Ini warisan jangka panjang. Kalau rakyat sehat, baru kita bicara soal pendidikan dan ekonomi,” pungkasnya.*/)js/llt