
ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Realitas pahit yang dialami para penjaga perbatasan RI-Timor Leste akhirnya mencuat ke permukaan. Dalam kunjungan kerja dan reses selama sepekan di daratan Timor, anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Dr. Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga, S.H., M.H., menyaksikan langsung bagaimana ketahanan negara di perbatasan dijaga dengan fasilitas minim dan perhatian yang nyaris tidak ada dari pusat.
Kunjungan ke empat Pos Lintas Batas Negara (PLBN)—Napan dan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara, Motaain di Kabupaten Belu, serta Motamasin di Kabupaten Malaka—mengungkap betapa beratnya tantangan yang dihadapi petugas imigrasi, bea cukai, serta aparat keamanan dalam menjalankan tugasnya. Tanpa sarana dan prasarana yang memadai, mereka terpaksa bekerja dalam kondisi yang jauh dari layak.
“Saya sudah 25 tahun bekerja di Keimigrasian dan baru kali ini ada anggota DPR RI yang berkunjung dan mendengar langsung keluhan kami,” ujar Yakobus Seran, Pimpinan Administrasi PLBN Napan, Jumat (28/3/2025) kepada Umbu Rudi Kabunang.
Listrik Padam, Internet Lemah, dan Satu Motor untuk Enam Orang
Di setiap pos yang dikunjungi, keluhan utama yang mencuat adalah buruknya infrastruktur. Listrik sering padam hingga lima kali sehari, mengganggu pelayanan berbasis elektronik, termasuk sistem imigrasi dan pemantauan keamanan. Koneksi internet yang lemah memperparah kondisi ini, memperlambat proses pencatatan data dan koordinasi antarinstansi.
Lebih ironis lagi, keterbatasan sarana patroli menjadi tantangan besar bagi keamanan perbatasan. Beberapa pos hanya memiliki satu sepeda motor untuk digunakan bergantian oleh enam orang petugas. Mengingat wilayah perbatasan yang membentang ratusan kilometer, kondisi ini sangat mengkhawatirkan.
“Kami mengamankan perbatasan, tetapi hanya punya satu motor untuk patroli. Ini sangat tidak masuk akal dan harus segera diperbaiki,” ujar seorang petugas yang enggan disebut namanya.
Pas Lintas Batas Dihapus, Masyarakat Menjerit
Selain keterbatasan bagi petugas, masyarakat perbatasan juga menghadapi dampak kebijakan yang dianggap memberatkan. Salah satunya adalah dihapuskannya Pas Lintas Batas, yang sebelumnya memungkinkan warga sekitar melintas dengan lebih mudah tanpa perlu membuat paspor yang biayanya tinggi.
“Kebijakan ini harus dikaji ulang. Masyarakat perbatasan ini ekonominya lemah. Mengurus paspor dengan biaya ratusan ribu rupiah sangat berat bagi mereka. Pemerintah harus segera membahas dengan Timor Leste agar Pas Lintas Batas ini bisa diaktifkan kembali,” tegas Umbu Rudi Kabunang.
Tunjangan Khusus bagi Penjaga Perbatasan, Sebuah Keniscayaan
Di tengah berbagai keterbatasan, para petugas tetap bekerja dengan semangat tinggi untuk menjaga kedaulatan negara. Namun, mereka menuntut adanya perhatian khusus, termasuk pemberian tunjangan khusus bagi petugas yang bekerja di wilayah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T).
“Mereka hidup di tengah hutan, jauh dari keluarga, dan menghadapi kondisi jalan yang rusak berat. Ini harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat,” tambah Umbu Rudi Kabunang.
Anggota Komisi III DPR RI itu pun berkomitmen membawa seluruh aspirasi ini ke tingkat pusat agar segera ditindaklanjuti. Ia menegaskan bahwa keberadaan petugas di perbatasan bukan sekadar melayani administrasi imigrasi, tetapi juga berperan sebagai benteng utama kedaulatan negara.
Komitmen Perubahan: Dari Laporan ke Aksi Nyata
Dari hasil kunjungan ini, Umbu Rudi Kabunang berjanji akan memperjuangkan anggaran tambahan dan kebijakan yang berpihak kepada petugas perbatasan. “Kami akan terus mendorong semua pihak di tingkat pusat untuk memberikan perhatian serius. Para penjaga perbatasan ini adalah garda terdepan negara. Jika mereka terus dibiarkan dalam kondisi seperti ini, maka yang terancam bukan hanya mereka, tetapi juga kedaulatan NKRI,” pungkasnya.
Kini, harapan tertumpu pada tindak lanjut pemerintah. Akankah suara dari perbatasan ini benar-benar didengar dan direspon dengan tindakan nyata? Ataukah mereka akan terus menjadi pahlawan tanpa penghargaan, menjaga batas negeri dalam sunyi dan keterbatasan?.*/)llt