
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional segera direalisasikan di Kabupaten Sumba Tengah. Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, menegaskan bahwa program ini akan memberikan dampak besar bagi ribuan anak sekolah dan masyarakat setempat.
Dalam pertemuan yang digelar di Waikabubak, Kamis (20/3/2025), Bupati didampingi Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas PPO, Kepala Kesbangpol, serta Kepala Bagian Prokopim berdiskusi dengan pihak Dapur Mandiri Yayasan Ronita Peduli Kasih untuk membahas persiapan program ini.
Sebagai langkah awal, Pemkab telah menyiapkan lokasi dapur di Waisumar, Desa Umbu Riri, Kecamatan Katiku Tana. Pembangunan dapur akan dimulai bulan depan, dimulai dengan pembersihan lahan. Nantinya, setiap dapur akan melayani sekitar 3.500 anak, dengan sistem distribusi makanan yang terorganisir secara ketat.
Makanan Bergizi, Proses Terukur, dan Standar Kebersihan Ketat
Pendiri Yayasan Ronita Peduli Kasih, Anita Mahenu, mengungkapkan bahwa idealnya program ini akan mulai berjalan pada bulan Agustus, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Hal ini agar persiapan dapat dilakukan secara maksimal, termasuk menyiapkan bahan pangan dari petani dan nelayan lokal untuk mendukung keberlanjutan program.
“Kami akan menerapkan SOP ketat, mulai dari pengolahan makanan, pengepakan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Proses pengepakan akan dimulai pukul 03.00 pagi, distribusi pukul 07.00 pagi, dan diharapkan makanan sudah bisa disantap oleh anak-anak pada pukul 08.00 pagi,” jelas Anita.
Selain itu, aspek kebersihan sangat diperhatikan. Petugas dapur akan menggunakan peralatan lengkap dan masker saat bekerja untuk menjaga kualitas makanan. Setiap dapur juga dirancang agar ramah lingkungan, sehingga tidak menimbulkan limbah yang berlebihan.
Dampak Ekonomi: Lapangan Kerja dan Permintaan Bahan Pangan Meningkat
Selain memberikan makanan sehat bagi anak-anak, program ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Pemkab Sumba Tengah akan melibatkan tenaga kerja lokal dalam operasional dapur dan pengadaan bahan pangan.
Beberapa bahan pangan yang akan digunakan dalam program ini antara lain sayur-sayuran, ikan cakalang dan tuna, daging ayam dan telur serta buah-buahan.
Dengan melibatkan petani dan nelayan setempat, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Porsi Makan dan Biaya Per Porsi
Setiap anak akan mendapatkan porsi makan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi:
✔ Anak TK hingga kelas 3 SD: 100 gram nasi
✔ Kelas 4-6 SD: 175 gram nasi
✔ Biaya per porsi: Rp 8.000 – Rp 10.000
Bupati Paulus menegaskan bahwa program ini bukan sekadar memberikan makanan gratis, tetapi juga memastikan asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak sekolah.
“Ini bukan hanya soal makan kenyang, tetapi makan bergizi! Program ini akan membantu anak-anak yang tidak sempat sarapan pagi di rumah agar tetap memiliki energi dan konsentrasi untuk belajar,” ujar Bupati.
Komitmen Pemkab Sumba Tengah
Sebagai bagian dari program nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo, Pemkab Sumba Tengah berkomitmen untuk memastikan program MBG berjalan lancar. Selain MBG, program strategis lainnya juga tetap akan dijalankan.
Pemkab akan terus berkoordinasi dengan Yayasan Ronita Peduli Kasih agar pelaksanaan program ini dapat berjalan sesuai rencana. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak melalui pola makan sehat dan bergizi.
“Kami ingin program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk petani, nelayan, dan tenaga kerja lokal. Dengan kebersamaan, kita bisa mewujudkan Sumba Tengah yang lebih sehat dan sejahtera,” tutup Bupati Paulus.
Sumba Tengah siap melangkah. Makan bergizi, anak sehat, masa depan cerah. */)prokopimSTeng/llt