
JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan menggelar Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Oktober 2025.
Acara ini akan menjadi ajang strategis bagi pelaku UMKM di NTT untuk mendapatkan dukungan dari berbagai institusi terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Askrindo, Jamkrindo, serta sejumlah kementerian terkait.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa festival ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM di NTT. Hal ini disampaikannya dalam audiensi bersama Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, serta para bupati se-NTT di kantor Kementerian UMKM di Jakarta pada Rabu, (19/3/2025).
“UMKM NTT My First Priority. Semua instruksi Pak Gubernur untuk urusan UMKM NTT, saya ikut!” tegas Maman, menunjukkan dukungannya yang penuh terhadap pelaku usaha kecil di wilayah tersebut.
Dua Tantangan Besar UMKM NTT
Dalam audiensi tersebut, Maman mengidentifikasi dua tantangan utama yang dihadapi UMKM di NTT, yaitu:
- Pendanaan – Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan mendapatkan akses modal usaha yang memadai.
- Dominasi Pemain Besar – UMKM kerap menghadapi tekanan dari perusahaan besar yang menguasai pasar, sehingga sulit untuk bersaing.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian UMKM akan melakukan berbagai terobosan yang diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi para pelaku usaha di NTT.
KUR Rp1 Triliun untuk UMKM NTT
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank NTT dengan total dana yang disiapkan mencapai Rp1 triliun. Namun, Menteri Maman menegaskan bahwa pencairan dana tersebut bergantung pada kesiapan Bank NTT dalam memenuhi sejumlah syarat, termasuk administrasi yang rapi, laporan keuangan yang transparan, dan likuiditas yang kuat.
“Saya butuh komitmen dari Bank NTT agar dana ini benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh UMKM. Jika semuanya beres, kami langsung bantu sektor KUR,” ujar Maman.
Sebagai informasi, hingga 16 Maret 2025, realisasi penyaluran KUR secara nasional telah mencapai Rp44,73 triliun, yang disalurkan kepada 788.237 debitur. Dari jumlah tersebut, sekitar 58% atau Rp26,19 triliun telah dialokasikan untuk sektor produksi, menunjukkan tingginya perhatian pemerintah terhadap UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.
Perlindungan dan Insentif Pajak bagi UMKM
Selain pendanaan, Kementerian UMKM juga akan memastikan adanya perlindungan yang lebih baik bagi pelaku usaha kecil di NTT. Maman menyoroti berbagai insentif dan kebijakan yang bisa dimanfaatkan UMKM berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021. Beberapa di antaranya meliputi:
✅ 40% belanja daerah dialokasikan untuk UMKM
✅ 30% infrastruktur publik disediakan untuk penjualan UMKM
✅ 30% biaya sewa tempat promosi lebih murah dibandingkan harga komersial
✅ 50% keringanan biaya pendaftaran dan pencatatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
“Dengan kebijakan ini, UMKM di NTT bisa tumbuh lebih kuat dan memiliki daya saing yang lebih baik di pasar,” kata Maman.
Dukungan Gubernur dan Para Bupati NTT
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian UMKM. Ia menegaskan bahwa Pemprov NTT siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan keberhasilan program ini.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap UMKM di NTT. Festival ini akan menjadi momentum penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Gubernur Melki Laka Lena.
Para bupati yang hadir dalam audiensi juga menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk mendukung berbagai kebijakan yang akan diimplementasikan di wilayah masing-masing. Mereka berharap festival ini dapat memberikan solusi konkret bagi pelaku usaha kecil, terutama dalam hal akses modal dan perlindungan usaha.
Festival yang Ditunggu-Tunggu
Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di NTT pada Oktober 2025 diharapkan akan menjadi ajang yang bermanfaat bagi UMKM setempat. Selain menghadirkan berbagai institusi terkait, acara ini juga akan diisi dengan seminar, pelatihan, serta pameran produk unggulan dari berbagai daerah di NTT.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari berbagai pihak, UMKM di NTT diharapkan bisa berkembang lebih pesat, memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.*/)gt/llt