
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah semakin dekat dengan pencapaian besar, sertifikasi eliminasi malaria pada tahun 2025. Setelah sukses mencatat nol kasus malaria indigenus sejak 2023 dan mempertahankan status endemis rendah sejak 2021, Sumba Tengah kini memperkuat langkah-langkah strategis untuk memastikan daerah yang pernah dikunjungi Presiden (kala itu) Joko Widodo itu benar-benar terbebas dari penyakit ini.
Dalam pertemuan persiapan eliminasi malaria yang digelar bersama UNICEF dan PERDHAKI pada Kamis (13/3/2025), Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K Limu, menegaskan bahwa eliminasi malaria bukan sekadar janji, melainkan aksi nyata yang harus diwujudkan.
“Ketika Sumba Tengah bebas malaria, itu berarti kami telah menjamin kualitas hidup masyarakat. Ini bukan hanya target, tetapi kewajiban,” tegas Bupati Paulus.
Sebagai bukti keseriusan, Bupati langsung menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk memimpin koordinasi persiapan eliminasi malaria dengan langkah-langkah konkret:
✅ Membentuk Tim Khusus Eliminasi Malaria untuk mempercepat upaya pengendalian.
✅ Merevisi Peraturan Bupati (Perbup) guna mendukung kebijakan eliminasi.
✅ Mengalokasikan dana yang cukup untuk kebutuhan teknis dan operasional.
✅ Memperkuat surveilans migrasi, terutama di desa perbatasan, desa wisata, dan pintu masuk Kabupaten guna mencegah kasus impor.
✅ Melakukan pengendalian vektor secara berkala serta pemetaan daerah berisiko.
Komitmen ini juga mendapat dukungan penuh dari UNICEF dan PERDHAKI. Dalam pertemuan tersebut, Rensat Tino, Konsultan Malaria UNICEF di Pulau Sumba, menyerahkan Policy Brief kepada Bupati yang berisi analisis kesiapan eliminasi malaria di Sumba Tengah.
“Jika hingga November 2025 tidak ditemukan lagi kasus penularan lokal, maka Kabupaten Sumba Tengah layak mendapatkan sertifikasi eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan,” ujar Rensat Tino.
Sementara itu, Dionisius Nay, perwakilan PERDHAKI, menekankan pentingnya peran kader malaria dan Guru Penggerak yang aktif di 60 desa. Ia berharap Pemerintah Daerah terus mendukung kader malaria agar program ini bisa berkelanjutan.
Menuju Sejarah Baru: Sumba Tengah Bebas Malaria
Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran pemangku kebijakan, termasuk Sekda, Staf Ahli bidang kesehatan, Sekretaris Dinas Kesehatan, serta Tim Malaria Kabupaten. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mengawal proses eliminasi hingga tahap sertifikasi.
Dengan aksi nyata dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Sumba Tengah kini semakin dekat dengan sejarah baru: menjadi Kabupaten Bebas Malaria pada 2025.*/)neny/llt