Gubernur Melki Laka Lena Pacu Ekonomi NTT dengan Koperasi Merah Putih

175
Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma didampingi isteri masing-masing, Ny. Asti Laka Lena dan Ny. Vera Sirait Asadoma di depan Tugu Monas Jakarta, sebelum pelantikan di Istana Negara, Kamis (20/2/2025). Foto: Edy Naga

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melki Laka Lena menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah melalui Koperasi Merah Putih. Sebuah konsep ekonomi berbasis gotong royong yang telah resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Koperasi ini bukan sekadar wadah simpan pinjam, tetapi menjadi motor penggerak produksi, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran hasil usaha masyarakat.

Dalam rapat strategis bersama Wakil Gubernur Johni Asadoma, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta staf ahli dan asisten pada Jumat (7/3/2025) Gubernur Melki Laka Lena merumuskan enam program quick win untuk 100 hari pertama pemerintahannya di tengah program dasa cita lainnya. Program ini dirancang agar memberikan dampak nyata dan cepat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat NTT.

Enam Program Quick Win NTT: Transformasi Ekonomi dalam 100 Hari

  1. Memperkuat Posyandu untuk Menekan Stunting

Gubernur Melki Laka Lena menempatkan penguatan Posyandu dan kader kesehatan sebagai prioritas utama guna menekan angka stunting di NTT, yang masih menjadi tantangan besar. Dengan dukungan Kementerian Kesehatan RI, pemerintah daerah akan melaksanakan pelatihan intensif bagi kader Posyandu agar dapat melakukan deteksi dini, edukasi gizi, serta intervensi langsung di lapangan. Program ini bahkan diharapkan menjadi pilot project nasional dalam penanganan stunting berbasis komunitas.

  1. Satu Desa/Kelurahan Satu Produk Berbasis Koperasi Merah Putih

Melalui program One Village One Product (OVOP), setiap desa dan kelurahan di NTT akan didorong untuk memproduksi, mengolah, dan memasarkan produk unggulan yang berbasis pada potensi lokal. Koperasi Merah Putih akan menjadi tulang punggung ekonomi desa, memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memiliki pasar yang jelas dan berkelanjutan.

“Sejak era Bung Hatta, koperasi adalah sokoguru ekonomi. Sekarang, di era Presiden Prabowo, kita gerakkan kembali koperasi bukan hanya sebagai tempat simpan pinjam, tapi sebagai pusat produksi dan pemasaran. Ini ekonomi gotong royong yang nyata,” ujar Gubernur Melki Laka Lena kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (9/3/2025).

Selain itu, Bank NTT akan turut berperan sebagai pendamping untuk memastikan koperasi mendapatkan akses permodalan dan pembinaan usaha.

  1. Gerakan Beli NTT: Bangkitkan Produk Lokal

Gubernur Melki Laka Lena mengatakan, pemerintah NTT meluncurkan Gerakan Beli NTT untuk mengutamakan penggunaan produk lokal dalam setiap kegiatan pemerintahan dan masyarakat. Sebagai langkah awal, seluruh kantor pemerintahan akan menggunakan produk air mineral lokal seperti Aquamor, Aquafit, Vikquam, Ruteng, Kelimutu, Airrote, dan Ewiti, serta produk UMKM lainnya.

“Jika selama ini pasar kita dikuasai oleh merek nasional, sekarang kita ambil kembali bagian kita. Kita tidak menutup pintu untuk produk luar, tapi kita akan memastikan bahwa produk lokal punya pangsa pasar yang adil. Ini gerakan kemandirian ekonomi,” tegas Gubernur Melki Laka Lena.

  1. Persiapan Siswa NTT ke Sekolah Kedinasan dan Kampus Unggulan

Pemprov NTT akan melakukan talent scouting untuk mencari siswa berbakat yang akan dibimbing menuju sekolah kedinasan seperti Akpol, Akmil, IPDN, STAN, hingga universitas terbaik dalam dan luar negeri. Program ini mencakup pendampingan akademik, persiapan fisik, serta penguatan mental dan karakter, dengan melibatkan alumni serta instansi terkait.

“Anak-anak NTT harus berani bermimpi besar. Kami akan memastikan mereka punya peluang yang sama untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ujar Gubernur Melki Laka Lena.

  1. Optimalisasi PAD dengan Pemanfaatan Aset Daerah

Pemerintah NTT akan mengoptimalkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memperbaiki sistem pajak, retribusi, serta pemanfaatan aset daerah. Salah satu contohnya adalah Pasar Oesao, yang sebelumnya hanya menghasilkan Rp100 juta per tahun saat dikelola pemerintah daerah, namun meningkat menjadi Rp1 miliar lebih per tahun setelah dikerjasamakan dengan Pemuda GMIT setempat.

“Kami tidak ingin aset daerah hanya menjadi beban. Dengan pengelolaan yang profesional, aset-aset ini bisa menjadi sumber pendapatan yang besar bagi daerah,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP Golkar ini.

  1. Reformasi Birokrasi dan Pengisian Jabatan Strategis

Untuk memastikan efektivitas pemerintahan, Pemprov NTT akan segera mengisi kekosongan jabatan di OPD dengan pejabat definitif. Evaluasi akan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap posisi strategis diisi oleh individu yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

“Pemerintahan yang kuat harus punya tim yang solid. Kami akan pastikan bahwa setiap pejabat yang ditunjuk mampu bekerja cepat, efisien, dan melayani masyarakat dengan baik,” jelasnya.

NTT Siap Bangkit dengan Ekonomi Gotong Royong

Disebutkan Gubernur Melki Laka Lena, enam program ini bukan hanya langkah awal, tetapi fondasi utama pembangunan NTT selama lima tahun ke depan. Dengan ekonomi berbasis Koperasi Merah Putih, penguatan UMKM, optimalisasi PAD, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, NTT siap menjadi provinsi yang Seluruh upaya ini berorientasi pada satu tujuan besar, yaitu mewujudkan NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan dalam 5 (lima) tahun ke depan.

“Kami ingin NTT maju dengan cara kita sendiri, berbasis potensi lokal dan semangat gotong royong. Dengan Koperasi Merah Putih, kita pastikan ekonomi NTT bukan hanya tumbuh, tapi juga adil dan berkelanjutan,” tutup Gubernur Melki Laka Lena.

Platform Meja Rakyat dan Sekber Ayo Bangun NTT di Dalam dan Luar Negeri

Demi mendukung quick win dan Dasa Cita Melki-Johni, Gubernur Melki Laka Lena dan Wakilnya Johni Asadoma punya inisiatif menarik dan ambisius untuk memberdayakan masyarakat NTT baik di dalam maupun luar negeri. Meja Rakyat, Melki-Johni Melayani Rakyat sebagai platform partisipasi publik, dan Sekretariat Bersama “Ayo Bangun NTT”. Inisiatif Gubernur Melki Laka Lena ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara diaspora NTT dan masyarakat di daerah.

“Meja Rakyat, Melki-Johni Melayani Rakyat akan segera diluncurkan pekan depan sebagai platform bagi masyarakat NTT, baik di dalam maupun luar negeri, untuk menyampaikan kritik, saran, dan aspirasi terkait pembangunan serta pelayanan publik di NTT,” sebut Gubernur Melki Laka Lena.

Dikatakan Gubernur Melki Laka Lena, sebagai bagian dari upaya membangun NTT, akan dibentuk Sekretariat Bersama  (Sekber) “Ayo Bangun NTT”. “Sekber Ayo Bangun NTT ini akan dibangun di Kupang sebagai pusatnya dan di berbagai daerah dengan populasi besar diaspora NTT yang punya pengaruh besar, baik di Indonesia seperti Jakarta di Kantor Perwakilan, Bali, Surabaya, Jogja, Salatiga, Makassar, Kalimantan, Batam, dan daerah lain, maupun di luar negeri seperti Malaysia itu di Kula Lumpur dan beberapa wilayah Malaysia lainnya, Australia, Amerika, Italia, dan lainnya,” sebutnya.

Gubernur Melki Laka Lena dan wakilnya Johni Asadoma mengajak seluruh masyarakat, termasuk diaspora dan para sahabat NTT, untuk berkontribusi dalam percepatan pembangunan dan kesejahteraan Masyarakat NTT. “Ini bagian dari kita mengajak keterlibatan diaspora NTT untuk membantu NTT termasuk juga yang bukan orang NTT tetapi mencintai NTT, kita juga melibatkan mereka dalam Sekretariat Bersama Ayo Bangun NTT,” pungkas Gubernur Melki Laka Lena. */)llt

Center Align Buttons in Bootstrap