
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) siap melakukan lompatan besar di sektor pertanian. Didukung langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), NTT akan menjadi pusat lahirnya petani milenial dan tenaga penyuluh profesional.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menerima kunjungan Tim Kementan, SMK-PP Negeri Kupang, dan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang di Rumah Jabatan Gubernur pada Rabu (5/3/2024) malam. Kunjungan ini membahas percepatan swasembada pangan serta peningkatan kapasitas SDM pertanian di NTT.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BPPSDMP Kementan, Dr. Idha Widi Arsanti, SP., MP, menegaskan pentingnya regenerasi petani dengan membangun ekosistem yang mendukung petani milenial.
“Kita ingin membangun sinergi dengan pemerintah daerah untuk menciptakan petani milenial yang siap bersaing dan berinovasi. Oleh karena itu, berbagai program pelatihan akan terus kami siapkan, termasuk peningkatan kapasitas para penyuluh agar lebih profesional dan terintegrasi dengan dinas pertanian setempat,” tegasnya.
Beasiswa Pertanian: Pendidikan Gratis untuk Generasi Baru
BPPSDMP juga membuka kesempatan luas bagi anak-anak NTT yang ingin berkarier di bidang pertanian melalui program beasiswa penuh.
“Kami menyediakan beasiswa lengkap, termasuk fasilitas asrama, bagi siswa yang ingin menempuh pendidikan pertanian. Ini adalah langkah konkret kami untuk mencetak tenaga pertanian berkualitas,” tambah Idha.
Tak hanya itu, transformasi pendidikan pertanian juga menjadi fokus utama. SMK-PP Negeri Kupang saat ini sedang dalam tahap peningkatan status menjadi Politeknik Pertanian.
“Kami berharap Bapak Gubernur dapat mendukung penuh proses ini. Jika terealisasi, ini akan menjadi terobosan besar bagi dunia pendidikan pertanian di NTT,” jelasnya.
Dukungan Penuh Gubernur NTT: Standarisasi Penyuluh hingga Revolusi Pertanian
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Melki Laka Lena menyambut baik inisiatif Kementan dan berkomitmen untuk mendukung penuh program ini.
“Kami mengapresiasi program pelatihan petani milenial dan beasiswa pertanian ini. Standarisasi penyuluh juga harus dilakukan agar mereka lebih profesional dalam mendampingi petani,” ujarnya.
Selain itu, ia juga berterima kasih kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas perhatian khususnya terhadap NTT dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Terima kasih kepada Menteri Pertanian yang telah memberikan perhatian serius bagi NTT, termasuk melalui pertemuan dengan Pemprov beberapa waktu lalu di Jakarta,” tambahnya.
Dengan sinergi ini, NTT kini berada di jalur yang tepat untuk melakukan revolusi pertanian dan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.*/) Meldo Nailopo/llt