Sidik Jari Plt Dirut Bank NTT di Masjid Bersejarah di Kalsel

14
Plt Dirut Bank NTT Yohanis Landu Praing ketika mewakili 8 BPD menyerahkan bantuan untuk Masjid Sultan Suriansyah, masjid tertua di Kalimantan Selatan pada Selasa, (25/2/2025). Foto: HumasBankNTT

BANJARMASIN,SELATANINDONESIA.COM – Komitmen perbankan daerah dalam menjaga nilai budaya dan keagamaan kembali ditunjukkan dalam Forum Group Discussion (FGD) BPD 8. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah penyerahan bantuan untuk Masjid Sultan Suriansyah, masjid tertua di Kalimantan Selatan yang menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di daerah ini.

Penyerahan bantuan berlangsung pada Selasa, 25 Februari 2025, dengan dihadiri perwakilan dari berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing. Bantuan yang disalurkan meliputi santunan bagi marbot masjid, dukungan untuk Panti Asuhan Sultan Suriansyah, serta fasilitas bagi lembaga pendidikan di kompleks masjid. Selain itu, Bank Kalsel dan FGD BPD 8 juga memberikan bantuan untuk kegiatan buka puasa Ramadhan 1446 H.

Dukungan Perbankan untuk Pelestarian Budaya dan Keagamaan

Dalam sambutannya, Plt Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata bagaimana perbankan tidak hanya fokus pada layanan finansial tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial, terutama dalam melestarikan budaya dan mendorong nilai toleransi.

“Di daerah kami, kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi bagian dari budaya. Makanya NTT juga dikenal sebagai Nusa Terindah Toleransi. Semoga kegiatan ini bisa terus dilakukan untuk mempererat kebersamaan dan menjaga warisan budaya,” ujar Yohanis.

Sementara itu, Direktur Operasional Bank Kalsel, Abdurahim Fiqry, menegaskan bahwa penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan FGD BPD 8 yang berlangsung pada 23-25 Februari 2025 di Banjarmasin.

“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung keberlanjutan Masjid Sultan Suriansyah sebagai cagar budaya,” kata Abdurahim.

Senada dengan itu, Dirut BPD Jambi, Khairul Suhairi, menilai bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata upaya pelestarian budaya daerah.

“Luar biasa! Ini bukan sekadar bantuan, tetapi bagian dari usaha bersama dalam menjaga sejarah dan budaya kita,” katanya.

Apresiasi dari Pengurus Masjid Sultan Suriansyah

Ketua Umum Masjid Sultan Suriansyah, H. Anang Syahrani, S.Ag., M.Ag., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian dari Bank Kalsel dan BPD 8 terhadap masjid yang memiliki nilai sejarah tinggi ini.

“Alhamdulillah, kami menerima bantuan ini dengan penuh syukur. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi lembaga pendidikan, para marbot, serta panti asuhan yang ada di sekitar masjid,” ujar Anang Syahrani.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan edukasi.

“Masjid ini milik kita bersama. Kehadiran para tamu di tempat ini tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga memperkaya pemahaman sejarah Islam di Kalimantan Selatan,” tandasnya.

Sinergi Perbankan dan Masyarakat untuk Masa Depan

Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia perbankan dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Masjid Sultan Suriansyah dapat terus menjadi pusat aktivitas keagamaan dan pelestarian budaya di Kalimantan Selatan.

Tak hanya memberikan manfaat jangka pendek, bantuan ini juga mencerminkan komitmen perbankan dalam menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu, sejalan dengan semangat kebersamaan dan keberagaman di Indonesia.*/) humasbankntt/llt

Center Align Buttons in Bootstrap