
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Hilirisasi non tambang dan meningkatkan investasi menjadi langkah jitu pemimpin baru Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma. Kiat itu dilakukan Melki-Johni untuk kemajuan ekonomi NTT di tengah kebijakan efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto.
Gagasan cerdas Gubernur Melki Laka Lena itu disampaikan ketika menjadi insight leader dalam forum ekonomi dengan tema transformasi ekonomi NTT yang mandiri, maju, dan berkelanjutan di Aula El Tari Kupang, Selasa (11/2/2025).
“Melki-Johni pastikan akan fokus menggerakan hilirisasi non tambang di NTT. Sudah cukup kita mengeluarkan barang dari NTT dalam bentuk mentah. Sedapat mungkin kita keluarkan barang dari NTT dalam bentuk jadi atau setengah jadi,” sebut Gubernur Melki Laka Lena.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar itu mengaku optimis, hilirisasi non tambang akan berjalan dengan baik, karena program ini menjadi bagian dari program Presiden Prabowo soal hilirisasi tambang. Tapi khusus NTT, Melki-Johni akan fokus pada hilirisasi non tambang.
Selain itu, Gubernur Melki Laka Lena terus membangun komunikasi dengan menteri dan investor untuk datang ke NTT dan berinvestasi di NTT. “Jika hal ini dikembangkan dengan baik, maka ekonomi NTT bisa berkembang lebih pesat. Hasil pertemuan dengan menteri Bappenas, garam dan rumput laut akan kita kembangkan di NTT,” ujarnya.
Pihak Swasta Jadi Penggerak Ekonomi
Gubernur Melki Laka Lena juga mengatakan, sektor swasta harus menjadi penggerak utama ekonomi di NTT. “Jika selama ini 80% ekonomi NTT digerakan oleh sektor pemerintah, maka ke depan sektor swasta harus lebih dominan. Kami pastikan bahwa nanti, kalau benar porsinya 80% ekonomi NTT digerakan oleh pemerintah, 20% swasta, minimal kita dekatkan lagi. Kita akan membuka peluang investasi di NTT dalam berbagai skala,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati menyatakan, estafet kepemimpinan Melki-Johni kini menjadi harapan baru untuk ekonomi NTT. “Estafet kepemimpinan yang terjadi saat ini memberikan harapan baru untuk transformasi ekonomi NTT,” kata Agus Widjajati.
Ia menegaskan, Bank Indonesia perwakilan NTT siap mendukung program pembangunan Provinsi NTT, terutama aksi nyata untuk meningkatkan produktivitas dan minat investasi di NTT. “Semua ini akan kita wujudkan, jika kita terus bersinergi dan berkolaborasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Agus berharap ke depan, perbaikan produktivitas pertanian dikerjakan dengan baik, ekonomi akan pulih lebih cepat, neraca perdagangan akan semakin baik, dan kemiskinan juga akan turun. “Produktivitas pertanian menjadi kunci peningkatan ekonomi NTT,” tandasnya.*/)ab/llt