KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana, menegaskan pentingnya RUPS ini untuk memastikan kelangsungan operasional dan stabilitas permodalan bank di tengah kondisi politik yang semakin dinamis. Pernyataan ini disampaikan Frans dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank NTT pada Jumat, 15 November 2024 siang.
“Kami ingin agar RUPS LB besok berjalan dengan lancar dan sukses, terutama di tengah momentum Pilkada Serentak 2024 yang akan segera dilaksanakan. RUPS ini harus menjadi ajang yang produktif dan sesuai aturan,” ungkap Frans Gana kepada wartawan.
Salah satu agenda utama dalam RUPS LB kali ini adalah pembahasan kerja sama antara Bank NTT dan Bank Jatim untuk memenuhi modal inti minimum (MIM) sebesar Rp 3 triliun. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Bank NTT di masa mendatang.
“Sesuai dengan kesepakatan RUPS LB bulan Mei lalu, ada dua skenario yang direncanakan, yakni Plan A dan Plan B. Namun, karena adanya kendala dalam implementasi Plan A, kami akan melanjutkan diskusi dengan fokus pada Plan B,” jelas Frans lebih lanjut.
Selain itu, menurut Frans, mekanisme politik di DPRD Provinsi NTT turut menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan RUPS LB ini. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya memiliki mandat penuh dari para pemegang saham untuk melaksanakan RUPS LB sesuai dengan aturan Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, juga menambahkan bahwa pelaksanaan RUPS LB harus mengikuti aturan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 sebagai dasar hukum.
“RUPS LB harus berjalan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap keputusan yang diambil,” ujar Yohanis.
RUPS LB Bank NTT besok diharapkan dapat memberikan keputusan strategis yang sesuai dengan peraturan dan membawa manfaat bagi bank dan para pemegang saham di masa yang akan datang. (*/ab)