Bangun Sekolah Vokasi Peternakan, Melki-Johni Bidik Kemandirian Ekonomi Warga Sumba

89
Tokoh Sumba yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole ketika berkampanye untuk calon Gubernur NTT nomor urut 2 Emanuel Melkiades Laka Lena di Waikerou, Sumba Barat, Kamis (10/10/2024). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Dalam kampanye di Desa Lamboya, Kecamatan Tanah Riwu, Kabupaten Sumba Barat belum lama ini, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki) dan Johni Asadoma (Johni), menyoroti pentingnya pendidikan vokasi sebagai kunci pengembangan potensi lokal.

Melki-Johni berkomitmen untuk membangun sekolah vokasi khusus peternakan di Sumba Barat, wilayah yang memiliki tradisi kuat dalam memelihara ternak.

Melki menilai bahwa meskipun masyarakat Sumba Barat telah lama bergantung pada peternakan sebagai sumber penghidupan, kurangnya pendidikan formal di bidang ini menjadi penghambat dalam pengelolaan dan pengembangan industri peternakan.

“Kami akan menghadirkan sekolah vokasi peternakan untuk memastikan masyarakat Sumba Barat dapat mengelola ternak dengan lebih profesional, dari perawatan hingga produksi hasil ternak,” ujar Melki.

Menurut Melki, sekolah vokasi ini tidak hanya dirancang untuk memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga bertujuan mencetak generasi peternak yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Melki menambahkan, langkah ini sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk-produk olahan berbasis peternakan.

Selain fokus pada pendidikan, Melki-Johni juga mengusulkan pembentukan pusat pembibitan ternak unggul. Pusat ini akan menjadi penunjang langsung bagi sekolah vokasi, sekaligus solusi untuk mengatasi penurunan kualitas bibit ternak yang selama ini banyak dijual ke luar daerah.

Melki berharap, pendekatan pendidikan vokasi dapat menjadi model bagi sektor lainnya di Sumba Barat, seperti pengolahan hasil bumi. Dia malah mendorong masyarakat untuk mengolah produk lokal agar memiliki nilai tambah sebelum dijual.

“Pendidikan vokasi akan menjadi langkah awal untuk memastikan hasil bumi dan ternak kita tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tinggi yang menguntungkan masyarakat,” tegas Melki.

Pasangan Melki-Johni percaya bahwa investasi pada pendidikan vokasi akan menciptakan dampak jangka panjang bagi pengelolaan potensi lokal di Sumba Barat, menjadikan wilayah ini lebih mandiri dan berdaya saing di era modern. */(tim

Center Align Buttons in Bootstrap